28 Maret 2021

Pelatihan Pembentukan Antibodi Covid 19

Desember  tanggal 19 sore, aku minta antar kang Asyep ke dokter praktek di Apotik Jelarai Farma. Beberapa hari terakhir kesehatanku lagi pada posisi kurang maksimal. Perubahan sejak minum obat bebas atas gejala yang kurasakan sepertinya belum begitu banyak. 

Kira-kira tanggal 10 Desember 2020 terasa kepala agak pening. Kebetulan hari selasa itu ada kunjungan dokter ke kantor. Periksalah aku dan mengungkapkan keluhan itu pada sang dokter. Akhirnya sang dokter memberiku obat. Waktu itu aku dikasih obat sanaflu. Obat kuminum, namum perubahan belum begitu berarti. Kepala masih terasa pening, bahkan mulai batuk-batuk beberapa hari. 

Obat sudah habis, dan gejala belum mereda, akupun berpikir bahwa obatnya tidak cocok. Akhirnya kuganti obat dengan obat lain yaitu mixagrip. Tiga hari berikutnya ternyata juga belum ada perubahan. Batuknya malah semakin menjadi-jadi, tidur tidak nyenyak dan makanpun terasa pahit. Nafaspun serasa pendek-pendek, tidak bisa menghirup napas panjang.

Kecurigaanpun mulai mengarah kepada covid 19. Tanggal 15 Desember aku tes rapid antibodi sama pak Kirno yang punya gejala sama. Hasilnya ternyata negatif (kami berdua). Lega rasanya melihat hasil tersebut. Obat lanjut kuminum dan kali ini kutambah lagi dengan multivitamin (waktu itu aku pakai renovit) dan juga kutambah madu serta habatusauda.

Empat hari berlalu dengan gejala yang belum juga membaik. Di saat malam tidur hanya sedikit waktu, lebih banyak terjaga karena badan tidak nyaman, batuk sering datang. Bahkan kadang batuk hingga terpingkal-pingkal seperti orang yang akan muntah, seakan ingin menguras isi perut.

-----

Tidak banyak antri di Apotik Jelarai Farma. Aku langsung dapat giliran diperiksa dokter praktek. Waktu itudokter prakteknya adalah dr Heriadi Suranta yang ternyata orang Tenggarong Kaltim. Perut, mulut, mata, panas badan, tensi dan napas diperiksa. Termasuk ditanyakan keluhan-keluhan laiinnya. Dari hasil periksa tersebut, aku dikasih obat penurun asam lambung agar bisa makan dan tidak mual. Selain itu juga dikasih obat batuk dan tetap minum vitamin yang sedang kuminum. 

Satu lagi saran dari dokter itu, aku diminta untuk tes PCR buat meyakinkan apakah benar terkena covid 19 atau tidak. Hal ini untuk memastikan tindakan berikutnya. Akupun setuju, agar penangannya jadi lebih jelas dan lebih tepat. Pengantar ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan disertakan Dokter Heriadi. 

Selepas dari Apotik tersebut, aku pun diantar kang Asyep ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan. Walau itu adalah hari sabtu, Dinas Kesehatan masih melayani hanya khusus untuk tes PCR. Sampai di Dinas Kesehatan, ternyata masih ada beberapa orang yang antri untuk tes PCR (sekitar 7 orang). Berbekal surat pengantan dokter, akupun ditanya-tanya untuk screening apakah layak untuk di tec PCR. Lolos dari screening, harus menunggu petugasnya siap untuk mengambil sampel. Sekira hampir maghrib baru  petugasnya siap dan akupun kebetulan dapat giliran kedua (karena dekat posisi nya dan tidak pakai antrian/dipanggil).

Sehari kemudian, tanggal 20 Desember 2020 sore ada telepon masuk dari nomor yang belum tersimpan di hp ku, mengabarkan kalau hasil tes PCR ku kemarin POSITIP. Pikiranku langsung melayang ke beberapa hal, membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi kemudian. Mungkin tingkat stresnya tidak setinggi ketika kasus covid di awal-awal bulan maret, namun tetap saja menjadi pikiran. Apakah tubuhku mampu menghadapinya. Apakah aku punya komorbit yang tidak aku ketahui sehingga bisa berakibat buruk. Hingga kemungkinan terburuk, apakah ini akhir dari ajal ku.

Kabar POSITIP itupun segera kuberitahu ke teman kantor (terutama yang kontak erat beberapa hari terakhir) dan juga keluarga di Samarinda dan keluarga di Jawa. Selain agar bisa ditelusuri mata rantai covid 19, juga sekaligus mohon doanya buatku yang terbaik. Jika memang ini jalan akhir ajalku, aku mohon maaf kepada semua sanak keluarga sekalian.

Tindakan isolasi mandiripun segera kulakukan hingga datang jemputan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan di hari berikutnya (tanggal 21 Desember 2020). Saat kabar POSITIP itu datang, lokasi Karantina di PPSDM Propinsi Kaltara sedang penuh. Selama isolasi mandiri 1 hari itu, praktis aku hanya berada di dalam kamar. Segala kebutuhan makan dan obat yang sekiranya diperlukan, dipasok oleh temen temen kantor.   

Beruntung ketika tugas di Kalimantan Utara ini, aku tidak membawa keluarga, karena memang tidak memungkinkan. Sehingga kondisi POSITIP ini tidak menular ke anak-anak dan istriku. Semoga mereka selalu sehat dan terhindar dari segala penyakit termasuk COVID 19...aamiin.

--------

Siang 21 Desember 2021, teleponku pun berdering kembali dari nomor lain lagi yang belum ada di hp ku. Kali ini menginformasikan bahwa lokasi karantina di PPSDM sudah ada kamar yang kosong, dan aku pun diharapkan bisa ke sana. Ditawarkan untuk datang sendiri atau dijemput. Kubilang kalau datang sendiri aku akan diantar teman, karena memang aku tidak bawa motor. Tapi langsung dijawab dari satgas tersebut kalau aku tidak boleh diantar. Akhirnya pilihannya ada pada jemputan dari satgas karantina.

Bakda Isha sesuai janjiku untuk dijemput, ambulan dari satgas karantina datang ke rumah dinas yang kutinggali. Tidak banyak yang kubawa, hanya sekedar perlengkapan pakaian untuk beberapa hari, perlengkapan mandi, perlengkapan sholat, dan laptop tentunya. 

Tiba di PPSDM tempat karantina sekitar pukul 20.30  dan langsung diperiksa petugas sebelum masuk ke kamar karantina. Diantara yang diperiksa yaitu tensi yang waktu itu tensiku pada angka 141, suhu badan pada derajat 36, dan saturasi pada angka 97. Sementara untuk obat-obatan, aku dikasi tiga jenis yaitu azithromycin (1 x1), oseltamivir phosphate ( 2 x 1), dan dispersible tablet zinc 20 mg (3 x 1). Selanjutnya aku diberi seprai kasur untuk dipakai di kamar.

Masuk dalam kamar karantina, langsung kuletakkan barang bawaanku dan mulai menata kamar untuk tinggalku beberapa hari kedepan. Seprai kupasang, tas pakaian kutaruh di lemari kecil dekat kasur, dan laptop kuratuh di meja. kondisi kamar terbilang bagus. Terdapat 2 kasur dengan meja belajar  dan juga dilengkapi dengan 1 kamar mandi  dalam . Selain itu kamar juga dilengkapi dengan AC membuat suhu kamar bisa diatur kelembabannya. Ada televisi flat juga namun tidak bisa dinyalain. sepertinya memang sengaja dibuat demikian (tidak bisa nyala-dan ini sepertinya di semua kamar demikian). Sangat lengkap untuk ukuran tempat diklat yang dialihfungsikan sebagai tempat karantina pasien covid 19.

Hari-hariku selama karantina, berkumpul dengan sesama pasien covid 19 dengan kegiatan murni sesuai inisiatif sendiri. Anjuran untuk berolah raga, berjemur di matahari pagi dan tentunya minum obat teratur, juga periksa kesehatan rutin yang diadakan oleh satgas karantina. Makan 3 kali sehari disediakan nasi kotak yang ditaruh di depan asrama untuk diambil sendiri-sendiri. 

Tiap pagi jalan pagi sekitar 1 sampai dengan 2 jam agar tubuh ini bergerak. Selepas mandi baru berjemur sekitar jam 9 ataupun jam 10. Kegiatan ini dilakukan di area terbatas khusus untuk pasien covid. bagi kami pasien, dilarang melintasi batas area karantina. jadi ya jalan paginya di situ-situ saja, berjemurnya juga di situ situ saja. Satgas covid saja kalau akan masuk ke area karantina, mereka memakai APD lengkap. ini dilakukan ketika satgas mau bersih2 asrama sekaligus melakukan penyemprotan desinfektan 2 hari sekali. Sementara untuk pemeriksaan kesehatan rutin dilakukan 3 kali sehari atau ketika ada pasien yang diperbolehkan pulang, terlebih dahulu diperiksa kesehatannya. Ketika tidak ada pemeriksaan kesehatan secara langsung, maka petugas satgas akan menelepon masing-masing pasien untuk menanyakan kondisi kesehatan, keluhan yang masih ada dan juga tentang stok obat yang ada.

Untuk periksa kondisi diri secara harian juga disediakan tensi meter, thermogun dan juga oximeter yang ditaruh di lobby asrama. Tiap hari aku selalu melakukan cek mandiri setelah jalan-jalan pagi atau setelah berjemur. Ini untuk memastikan, memuaskan diri atas kondisi kesehatanku dan juga agar alat tersebut benar-benar bermanfaat. 

Genap 10 hari aku di karantina di PPSDM, tanggal 30 Desember 2020 akhirnya diperbolehkan pulang. Sebelumnya dilakukan pemeriksaan dasar terlebih dahulu (tensi, suhu bandan dan saturasi). Setelah itu diminta untuk menandatangani surat penyataan untuk melakukan isolasi mandiri lagi selama 4 hari kedepan setelah kepulangan. Aturan terkait kepulangan tidak berdasarkan hasil test PCR negatif lagi, namun yang dipakai saat itu sudah menggunakan pelaksaaan karantina 14 hari sejak dinyatakan covid/gejala awal muncul. Untuk kepulangan kali ini, boleh dijemput teman  atau saudara. Alhamdulillah telah terlalui.

Dari episode covid 19 kali ini, tidak lepas dari pelajaran yang penuh hikmah. Kebersihan, kedisiplinan, kerjasama, persaudaraan, tolong menolong, penghargaan akan nikmat kesehatan, olahraga itu diperlukan, dan asih banyak lagi yang bisa direnungkan. Dan yang paling utama bahwa ayat-ayat Alloh  baik yang kauniyah maupun kauliyah itu benar adanya.

Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijn Alloh, dan barang siapa yang beriman kepada Alloh niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Alloh Maha Mengetahui segala sesuatu ( At-Taghabun:11)

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Alloh memanfaatkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu) (Ash-Shuraa:30)


25 Januari 2021

Berkarir di Bumi Benuanta, Kalimantan Utara

 Berawal dari pelantikan di jakarta tanggal 9 Mei 2018 oleh Setjen Kementerian Keuangan malam itu, saya resmi beralih tugas ke provinsi termuda yaitu Provinsi Kalimantan Utara yang ibukotanya Tanjung Selor di Kabupaten Bulungan. Itu artinya daerah baru lagi di wilayah Republik ini akan menjadi tempat bagi saya untuk beberapa tahun kedepan. Setelah wilayah lain di bumi Nusantara ini ditapaki, mulai dari Kota Palu, Kota Jayapura, Kota Samarinda, Ibukota Jakarta. Kini giliran Kabupaten Bulungan dengan ibukotanya Tanjung Selor.

Pada pelantikan tersebut, ibu Menteri Keuangan berkenan menyampaikan wejangannya buat kami yang dilantik hari itu. Pesan-pesan pimpinan ke anak buah layaknya seorang ibu kepada anaknya disampaikan saat itu. Pesan untuk selalu menjaga integritas sangat ditekankan pada kami. Selain itu juga pesan untuk selalu bekerja dengan semangat penuh dedikasi dimanapun berada dan dapat menjadi contoh yang baik buat aparat pemerintahan lainnya, karena kami merupakan ujung tombak Kementerian  Keuangan di daerah yang secara langsung bersentuhan dengan masyarakat secara.

Tak selang beberapa lama setelah pelantikan, kami harus menempati posisi baru paling lambat tanggal 23 Mei 2018. Ini sudah menjadi kebiasaan di instansi Kementerian Keuangan yang sejak dulu harus bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia. Selama selang waktu tersebut saya harus menyelesaikan tugas-tugas di tempat lama dan sekaligus mempersiapkan untuk ke tempat baru. Hal ini demi mempermudah penerusnya di tempat lama, dan juga mempelajari tugas-tugas di tempat baru.

Tanggal 22 Mei 2018 saya berangkat ke Tanjung Selor Kab Bulungan Kalimantan Utara. Ini bertepatan dengan hari ke-7 di bulan Ramadhan 1439H. Bulan yang berkah untuk menuju tempat tugas yang baru. Suasana baru, kantor baru, propinsi baru, teman-teman baru dan semuanya serba baru. Yang tidak kalah pentingnya adalah semangat baru, tugas baru dan tanggung jawab baru. Itu yang harus diemban dan tentunya dipertanggungjawabkan kelak.

Tiba di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendahaaran Provinsi Kalimantan Utara tepat menjelang sholat dhuhur dan alhamdulillah disambut dengan ramah dan penuh kekeluargaan oleh warga kanwil dan KPPN Tanjung Selor. Hari pertama masuk kerja ini langsung saya manfaatkan untuk mengenal personil satu persatu dalam waktu singkat. Berhubung di bulan ramadhan, jam kerja yang biasanya hingga pukul 17.00 waktu setempat, sesuai kebijakan dari kantor pusat disesuaikan menjadi pukul 15.30. Waktu sore itulah yang saya manfaatkan untuk beli kebutuhan dasar tinggal di tempat tinggal di Tanjung Selor. Kebutuhan pokok yang utama terlebih dahulu adalah kasur tempat tidur dan lemari tempat pakaian itu yang menjadi prioritas kami . Kebetulan bersamaan dengan saya, ada 2 orang lagi yang mutasi ke Kanwil Kaltara, yaitu Pak Asyep dan Pak Sukirno. Dengan ditemani pegawai kanwil, kami meluncur ke toko yang biasa menjual peralatan tersebut. Untungnya masih sempat, penjualnya sudah mulai menutup tokonya, namun karena kami datang, mereka masih bersedia melayani kami dengan senang hati.

Selesai transaksi di peralatan pribadi, kami menuju ke toko yang menjual peralatan elektronik. Niatnya untuk mencari kebutuhan bersama, karena untuk sementara kami tinggal di rumah yang dikontrakkan oleh kanwil bersama-sama sebanyak 7 orang. Kulkas, tempat sepatu, kompor dan perlengkapannya, dan pernak-pernik alat pembersih rumah juga tidak ketinggalan. Dikecualikan mesin cuci, karena sudah dibeli secara khusus oleh pak Iman yang lebih dahulu menempati rumah tersebut.


Begitulah, layaknya rumah tangga baru yang memulai kehidupan di tempat baru, pastilah membutuhkan peralatan-peralatan yang tidak sedikit. Itupun bagi kami hanya membutuhkan peralatan dasar saja. Butuh beberapa hari untuk melengkapi kebutuhan dasar tersebut sambil berputar untuk mengenal lebih dekat kota Tanjung selor yang baru kami datangi.

Hari-hari mulai kujalani dalam pelaksanaan tugas di ibukota provinsi Kalimantan Utara ini. Dengan personil yang masih terbatas dan masih muda-muda, tidak menyurutkan kami dalam menyelesaikan tugas-tugas dinas. Sebutan “Kaltara Muda” sering didengungkan diantara kami. Hal ini untuk memompa semangat kami dalam bekerja. Kondisi muda identik dengan penuh semangat, penuh keceriaan, dan pantang menyerah. Keunggulan ini yang ditonjolkan untuk menggali setiap potensi diri para pegawai muda kanwil DJPb Kaltara termasuk KPPN Tanjung Selor yang gedung kantornya satu lokasi.

Muda, memang betul betul muda, bukan hanya dari segi usia, namun juga dari segi pengalaman. Hampir seluruh pejabat di kanwil DJBb Kaltara dan KPPN Tanjung Selor adalah pejabat baru yang pertama kali mendapatkan promosinya. Dari 20 pejabat yang terdiri dari eselon II, III, dan IV, hanya 2 orang saja pejabat eselon IV yang bukan berasal dari promosi, melainkan alih tugas dari tempat lama ke provinsi Kalimantan Utara.

Dilihat dari usia, eselon II berusia 49 th, eselon III pada kisaran 45 – 49 th, eselon IV pada kirasan 31 – 43 th, pelaksana pada kisaran 22 – 32 th. Sedang dari tingkat pendidikan didominasi oleh lulusan prodip STAN baik Diploma I maupun Diploma III, hanya beberapa saja yang merupakan penerimaan dari sarjana. Seiiring dengan pengembangan diri, dari sekian pejabat yang ada, sebagian besar sudah mengantongi ijazah S2, sehingga secara akademisi tidak diragukan lagi kualitas dan kemampuannya dalam bekerja.

Pada bidang Pembinaan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (PAPK), saya bersama satu orang eselon IV dan satu orang pelaksana, diberikan amanah untuk wilayah Kanwil DJPb Kaltara. Posisi yang ideal pada bidang PAPK terdiri dari satu Kepala Bidang dengan tiga kepala seksi dan 6 orang pelaksana, baru diisi dengan 3 orang saja dari 10 orang kondisi yang normal. Ini tantangan tersendiri bagi kami bertiga dalam mengawal bidang PAPK ini di Kalimantan Utara.

Bulan September 2018, ada mutasi pejabat eselon IV masuk ke Kanwil DJPb Kaltara sebanyak 3 orang, 2 orang promosi dari kantor pusat dan 1 orang alih tugas dari provinsi Maluku Utara. Bidang PAPK mendapat 1 orang seksi yang juga lulusan S2 Akuntansi. Ini semakin menambah kekuatan bidang PAPK dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Mulailah babak  kedua dengan tambah personil walau hanya 3 orang seksi.

Akhir bulan desember 2018, rumah dinas kepala kanwil dan pejabat eselon III selesai di bangun dan siap untuk dihuni. Rumah sebanyak 7 buah, satu untuk kepala kanwil dan 6 untuk eselon III ini terletak di jalan padat karya Sabanar Baru. Posisinya dekat dengan kantor bupati sekitar 1 km. Tepat di akhir tahun saya dan para eselon III lainnya berpindah tempat dari rumah awal yang dikontrakkan kanwil di jalan rambutan ke rumah dinas di jalan padat karya ini.

Rumah dinas eselon III ini tipe 72 meter persegi dengan 3 buah kamar dan 2 kamar mandi. Satu kamar mandi di dalam kamar utama. Mengingat rumah dinas perbendaharaan baru tersedia 7 rumah ini, maka kebijakan kabag umum untuk masing-masing pejabat eselon III diharap untuk mengajak satu atau dua orang untuk ikut serta tinggal bersama di rumah dinas eselon III tersebut. Pilihanku jatu kepada mas Febi kasubang keuangan kanwil DJPb kaltara, dengan pertimbangan rajin sholat dan pergi ke masjid. Setidaknya bisa saling mengingatkan dan saling membangunkan ketika waktu subuh tiba.

19 Februari 2020

Delay Pesawat Dua Hari, Pernahkah Anda Mengalaminya?



Bukan main terkejutnya saya, ketika pukul 04.15 saya baca pesan dari mas Tri Wibowo yang mengabarkan bahwa pesawat yang akan saya tumpangi hari ini senin 5 Nopember 2018 dibatalkan dan dialihkan hari berikutnya, selasa 6 Nopember. Pasalnya bandara SAMS Balikpapan lumayan jauh dari rumah tinggal saya di Kota Samarinda. Perlu waktu tumpuh normal setidaknya 3 jam kondisi siang dan 2.5 jam di dini hari.
Seperti biasanya untuk penerbangan pagi jam 6.00, saya berangkat dari Kota Samarinda pukul 01.00 untuk jadwal travel kangguru jam 01.20 atau 01.40. Kali ini saya ikut yang jadwal 01.40 menuju bandara SAMS. Juga seperti biasanya, saya diantar anak sulung saya untuk menuju pangkalan travel tersebut, padahal sebenarnya dia sedang tidur lelap di jam pagi seperti itu. Namun demi ayahnya yang tidak bisa setiap hari bertemu, kesempatan mengantar saya tersebut merupakan salah satu pertemuan yang penuh makna. Curhatan dari anak sulung saya yang sekarang sedang kelas 12, sering muncul dan sering juga pada kesempatan tersebut saya sisipkan motivasi untuk memberikan semangat padanya dalam belajar.

Perjaalanan dari Samarinda ke Balikpapan terasa seperti hari-hari biasa yang sudah saya alami 6 bulan terakhir. Mobil travel dengan kecepatan tinggi melaju berkelok-kelok menyusuri jalanan sepanjang 129km. Melintasi bukit Suharto yang penerangannya kurang, kadang roda mobil melaju di atas jalan yang tidak rata, kadang juga terkena lubang yang masih ada juga di sepanjang jalan. Kondisi tersebut sudah biasa saya lalui. Sering juga saya paksakan tidur selama perjalan, agar pas tiba di Tanjung Selor untuk langsung bekerja tidak dalam kondisi mengantuk. Dalam guncangan-guncangan mobil itu, tidurpun hanya sekedar menutup mata, kadang bisa pulas dan kadang terbangun pula. Kali ini aku baru bisa mulai tidur setelah travel berjalan 30 menit, di luar kebiasaanku yang langsung mulai tidur sejak travelnya berjalan.

Tepat pukul 04.07 travel tiba di bandara SAMS Balikpapan. Aku langsung turun dan langsung menuju toilet untuk buang air kecil. Kemudian seperti biasa pula aku langsung menuju kursi dekat tempat cek in sekedar untuk rebahan sebentar sambil menunggu petugas cek in siap di tempatnya. Sambil buka pesan WA di hp, ternyata pesan dari mas Tri mengejutkanku, pesan penundaan penerbangan pesawat Nam Air tersebut. Lalu kulihat kotak pesanku di hp dan juga melalui email, ternyata ada juga pesan tersebut tertanggal hari ini senin 5 Nopember 2018. Pesan melalui sms masuk pukul 03.13 dan pesan melalui email masuk pada pukul 03.14. Jika dilihat dari waktu masuknya, pada saat yang sama aku sedang dalam perjalanan dari Samarinda ke Balikpapan. Kesal juga sih awalnya, kenapa pemberitahuannya tidak sejak kemarin sore, seperti biasanya nam air mengingatkan untuk cek in tepat waktu.

Ketika petugas cek in tiba di mejanya, langsung kami pertanyakan perihal penyebab penundaan ini. Kala itu ada sekitar 6 orang yang sudah berada di lokasi cek in. Menurut petugas cek in, penyebabnya dikarenakan ada maintenance pesawat, dan kamipun diarahkan ke bagian tiketing yang disediakan khusus di dekat bagian cek in. Sesampai di sana, hanya ada dua alternatif yang ditawarkan, yaitu: refund tiket atau pengalihan tanggal keberangkatan menjadi tanggal 6 Nopember. Bagi mereka yang memang punya acara penting di Tanjung Selor di hari senin itu, terpaksa memilih refund dan beralih menggunakan maskapai lainnya untuk mencapai Tanjung Selor. Bagiku dan juga mas Tri Wibowo waktu itu memutuskan untuk pengalihan tanggal keberangkatan menjadi tanggal 6 Nopember. Aku putuskan saat itu untuk menunda keberangkatan menjadi tanggal 6 nopember, salah satunya dikarenakan cuti tahunanku masih banyak untuk tahun 2018.

Akhirnya selepas mengerjakan sholat subuh di bandara, kami berdua bergegas keluar bandara untuk kembali menuju rumah kami masing-masing di Samarinda. Saat itu sudah pukul 05.00 dan di bandara belum tersedia angkutan travel Kangguru dan juga taksi-taksi argo yang biasa kami tumpangi untuk menuju Kota Samarinda. Terpaksa kami keluar dari bandara untuk mencari angkutan lain. Kebetulan ada innova yang baru saja antar penupang ke bandara dan akan pulang lagi ke Samarinda. Akhirnya kamipun ikut kembali ke Kota Samarinda dengan ongkos tiap orang Rp.100.000,-

Sampai di rumah Samarinda pukul 08.15 dan yang ada di rumah hanya anak ke-5 ku yang masih usia 1 tahun dengan ditemani budhe pangasuhnya. Istriku sudah berangkat kerja, dan anak-anakku yang lain juga sudah berangkat sekolah. Ternyata dengan kejadian ini, kesempatanku untuk bersama dengan anak bungsuku yang baru satu tahun bisa lebih panjang dalam bermain bersama. Si bungsu sudah mulai berani berjalan sendiri walau kadang-kadang masih perlu bantuan ataupun pegangan pada tembok, pada lemari maupun pada meja sebagai bantuan keseimbangan. Kadang-kadang dia perlu menjaga keseimbangan badannya dengan menjulurkan tangannya ke depan....lucunya. Saat-saat seperti ini yang perlu pendampingan dan sangat menyenangkan bagi setiap orang tua yang berusaha tidak untuk dilewatkan.

Dengan penundaan ini, aku juga sangat bersyukur karena diinformasikan sebelum keberangkatan pesawat. Pihak maskapai tidak memaksakan untuk terbang jika terjadi masalah pada pesawat yang akan diterbangkan. Jika penerbangan dipaksakan, dimungkinkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan hingga bisa terjadi kecelakaan pesawat yang tentunya berakibat sangat fatal.

Masih segar dalam ingatanku akan kejadian jatuhnya pesawat JT610 dari Jakarta tujuan Pangkal Pinang sepekan yang lalu tanggal 29 Oktober 2018 pada pukul 06.33 WIB. Pesawat hancur berkeping-keping jatuh ke dalam laut jawa di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat.  Pesawat itu mengangkut 181 penumpang dan 8 awak. Semua penumpang dan awak diduga tewas dalam kecelakaan itu.

Sebelum jatuh menghunjam laut di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT 610 dan registrasi pesawat PK-LQP dikabarkan seperti terbang buta. Hal tersebut terjadi karena pesawat dengan jenis Boeing MAX 8 tersebut diduga sempat mengalami masalah pada sistem kendali. Kondisi tersebut diketahui dari percakapan antara kopilot Harvino dengan pemandu lalu lintas udara atau Air Traffic Controller (ATC). Kopilot Harvino sempat mengatakan semua instrumen di kokpit selalu menunjukkan angka yang sama. Ia tidak yakin pesawat telah berada di ketinggian 5.000 kaki. Pesawat itu juga minta diberi ruang sejauh 3.000 kaki untuk menghindari kepadatan lalu lintas udara. Seperti dikutip dari laporan utama Majalah Tempo edisi Senin, 5 November 2018, diketahui bahwa penerbang tidak tahu kecepatan dan ketinggian pesawat. Pesawat juga terbang manual.

Dalam penerbangan JT 610 tersebut ternyata ada 6 rekan kerjaku sesama di Ditjen Perbendaraan yaitu : Abdul Khaer, Muhammad Fadhilah, Eko Sutanto, Joyo Nuroso, Ahmad Endang Rochana, dan Bambang Rozali Usman. Dua diantara nama-nama tersebut (Abdul Khaer dan Muhammad Fadhilah) pernah bertugas bersama-sama dalam satu kota denganku dan aku kenal baik orangnya. Innalilahi wa innailaihi rojiun. Semoga segala amal mereka diterima Alloh, dihapuskan segala dosanya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran dalam menerima segala takdir dan cobaan ini….aamiin.

Ini salah satu bukti bahwa manusia berencana, namun Alloh lah yang menentukan. Termasuk penundaan penerbangan saya dari Balikpapan ke Tanjung Selor tanggal 5 nopember 2018 ditunda ke tanggal 6 nopember 2018. Tidak cukup sampai disini, ternyata penerbangan tanggal 6 Nopember tersebut juga mengalami pembatalan. Pemberitahuan kali ini masuk ke hp dan email saya pada pukul 16.07 WITA dan untungnya tiket travel Samarinda ke Balikpapan belum saya bayar sehingga bisa dialihkan ke hari berikutnya tgl 7 nopember dini hari (aturan travel: tiket yang sudah dibayar tidak dapat diuangkan/digeser). Sepertinya maintenance pesawatnya butuh 2 hari dan penerbangan sayapun dijadwal ulang menjadi tanggal 7 Nopember 2018. Akhirnya tanggal 7 Nopember 2018 pagi saya bisa terbang dari Balikpapan ke Tanjung Selor untuk melaksanakan tugas seperti biasanya. Alhamdulillah.

29 Januari 2019

Ke Bumi Intimung, Serahkan Piagam WTP Kabupaten Malinau

Ahad siang tanggal 14 Oktober 2018 selepas dhuhur kami berempat mulai bertolak dari Tanjung Selor menuju Kabupaten Malinau yang berada di perbatasan dengan Malaysia. Menuju Kabupaten terluas di Kalimantan Utara ini bisa ditempuh melalui jalan darat dari Tanjung Selor selama kurang lebih 5 jam perjalanan. Jarak  Tanjung Selor – Ibu Kota Malinau kurang lebih 200km, dengan kondisi sebagian ruas jalan sekitar 30 km dalam kondisi yang rusak sehingga perjalanan membutuhkan lebih banyak waktu. Sekiranya dalam kondisi prima semua jalurnya, perjalanan ke Malinau bisa ditempun dalam waktu 3 – 4 jam.

Perjalanan kali ini dalam rangka penyerahan piagam penghargaan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) kepada Kabupaten Malinau atas LKPD (Laporan Keuangan Pemerintah Daerah) untuk yang ke-4

kalinya. Piagam penghargaan yang ditandatangani oleh Menteri Keuangan ini akan diserahkan Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Utara secara langsung kepada Bupati Malinau dalam acara pembukaan Pesta Budaya HUT Kabupaten Malinau ke-19 dan IRAU ke-9 tahun 2018 yang berlangsung dari tanggal 15 – 27 Oktober 2018.

Pagelaran IRAU Kabupaten Malinau ke-9 tahun 2018 secara resmi dibuka Gubernur Kalimantan Utara Dr. H. Irianto Lambrie, M.M di Arena Pelangi Intimung pada Senin 15 Oktober 2018. Lebih dari 10 ribu orang memadati arena pelangi intimung menyaksikan secara langsung pembukaan IRAU yang merupakan pesta seni dan budaya dalam rangka menyambut HUT Kabupaten Malinau ke-19 tahun 2018.

Diawali dengan pawai budaya dengan peserta lebih dari 8 ribu peserta yang mengenakan pakaian adat bhineka tunggal ika yang merupakan perwakilan dari lembaga adat, paguyuban, kecamatan dan OPD

Bupati Malinau dalam sambutannya menyatakan bahwa penyelenggaraan IRAU Merupakan penegasan atas keyakinan eksistensi Malinau sebagai bagian Indonesia. IRAU juga menjadi gambaran bahwa Keberagaman adalah keindahan, keberagaman adalah kekayaan dan keberagaman adalah kesempurnaan.

“Irau tidak hanya ungkapan rasa syukur tetapi juga menjadi event pagelaran seni budaya Malinau, sekaligus mendorong ekonomi masyarakat. Irau juga berperan menjadi ajang promosi daerah. Batik Malinau, perabotan dan kerajinan rotan adalah produk Malinau yang telah memiliki pasar tersendiri di masyarakat” ungkap Bupati Malinau.

Sementara itu Gubernur Kalimantan Utara, Dr.H. Irianto Lambrie, MM dalam sambutannya mengatakan bahwa diusianya yang masuk 19 tahun, Kabupaten Malinau telah memiliki banyak prestasi. Salah satunya adalah pencapaian opini WTP atas LKPD Kabupaten Malinau untuk yang ke-4 kalinya sejak LKPD T.A. 2014.

Setiap tahun Pemerintah Daerah memiliki Kewajiban menyampaikan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sebagai bentuk pertanggungjawaban keuangan daerah dimana Laporan keuangan Pemerintah Daerah tersebut diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Badan Pemeriksa Keuangan melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah berdasarkan empat kriteria yaitu:
a.    kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan,
b.    kecukupan pengungkapan,
c.    kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan
d.    efektivitas sistem pengendalian internal. 
Ada empat opini yang dapat diberikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas audit Laporan Keuangan. BPK akan memberikan opini audit antara lain Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Wajar Dengan Pengecualian (WDP), Tidak Wajar (TW) dan Tidak Memberikan Pendapat (TMP). Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) diberikan dengan kriteria sistem pengendalian internal memadai dan tidak ada salah saji yang material atas pos-pos laporan keuangan. Secara keseluruhan laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) diberikan dengan kriteria sistem pengendalian internal memadai, namun terdapat salah saji yang material pada beberapa pos laporan keuangan. Laporan keuangan dengan opini WDP dapat diandalkan, tetapi pemilik kepentingan harus memperhatikan beberapa permasalahan yang diungkapkan pemeriksa atas pos yang dikecualikan tersebut agar tidak mengalami kekeliruan dalam pengambilan keputusan. Opini Tidak Wajar (TW) diberikan jika sistem pengendalian internal tidak memadai dan terdapat salah saji pada banyak pos laporan keuangan yang material. Dengan demikian secara keseluruhan laporan keuangan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan SAP. Adapun opini Tidak Memberikan Pendapat (TMP) diberikan apabila terdapat suatu nilai yang secara material tidak dapat diyakini pemeriksa karena ada pembatasan lingkup pemeriksaan oleh manajemen sehingga pemeriksa tidak cukup bukti dan atau sistem pengendalian intern yang sangat lemah. Dalam kondisi demikian, pemeriksa tidak dapat menilai kewajaran laporan keuangan.


BPK telah melaksanakan pemeriksaan keuangan terhadap laporan keuangan pemerintah pusat dan laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2017. Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2017 telah diberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian, dan sedangkan hasil pemeriksaan BPK atas 542 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2017 mengungkapkan opini Wajar Tanpa Pengecualian  (WTP) atas 411 LKPD atau sebesar 76%, opini Wajar Dengan  Pengecualian (WDP) atas 113 LKPD (21%), dan opini Tidak Menyatakan  Pendapat (TMP) atas 18 LKPD (3%). Khusus di Provinsi Kalimantan Utara, Pemerintah daerah Kabupaten Malinau menjadi salah satu dari tiga pemerintah daerah yang memperoleh opini WTP. Bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dan Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan telah memperoleh opini audit WTP dari BPK.
Tahun 2017, opini WTP atas LKPD Kabupaten Malinau merupakan keempat kali secara berturut-turut. Pencapaian ini merupakan pencapaian yang luar biasa dan semoga menjadi spirit dalam pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel. Perjuangan untuk memperoleh opini pemeriksaan WTP merupakan perjuangan yang penuh tantangan karena pemerintah daerah dituntut dapat menjalankan akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah, kecukupan pengungkapannya, kepatuhan pemerintah daerah terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan efektivitas  sistem pengendalian internal yang dijalankannya. Mempertahankan tentu lebih sulit daripada mencapai. Namun hal ini dapat dikelola dengan baik oleh Pemda Kabupaten Malinau dimana LKPD Kabupaten Nununkan yang disajikan telah memperoleh opini WTP untuk ketiga kalinya secara berurutan.
Untuk itu, Kementerian Keuangan Republik Indonesia memberikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Malinau yang telah berhasil menyusun dan menyajikan LKPD Tahun 2017 yang memperoleh opini audit WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Utara mewakili Kementerian Keuangan RI untuk menyerahkan Piagam Penghargaan atas keberhasilan Pemerintah Daerah Kabupaten Malinau dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2017 yang memperoleh opini WTP dari BPK. Menteri Keuangan mendorong seluruh kementerian/lembaga serta pemerintah daerah untuk tidak cepat puas dengan raihan predikat Wajar Tanpa Pengecualian ( WTP) dari hasil audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Meski mendapat status WTP, masih banyak kepala daerah yang tersangkut kasus korupsi. Masih banyak kementerian/lembaga serta pemda yang setelah dapat WTP merasa itu sudah cukup. Padahal, predikat WTP bukanlah tujuan akhir. Jika laporan keuangan kementerian/lembaga atau pemda meraih predikat WTP, maka kita harus mengevaluasi kembali apa-apa saja yang bisa dimaksimalkan lagi untuk efisiensi anggaran. Evaluasi bisa menyasar pada aspek perencanaan kegiatan hingga pengambilan keputusan-keputusan strategis. Laporan keuangan tersebut harusnya dipakai sebagai alat untuk feed back membuat perencanaan yang lebih baik. Perbaikan pengelolaan daerah bertujuan meningkatkan kualitas penggunaan keuangan daerah yang lebih baik. Jika setiap Pemerintah Daerah dapat menggunakan anggaran secara efektif, pelaksanaan APBD pun akan jadi jauh lebih baik yang pada akhirnya menguatkan pertumbuhan ekonomi lokal maupun regional. Masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan, khususnya dari temuan-temuan BPK terhadap laporan keuangan yang telah diaudit. Kami sangat berharap, capaian WTP ini terus dapat dipertahankan dan ditularkan ke Pemerintah Daerah sekitar terutama bagi pemerintah daerah di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara yang masih berusaha mencapai opini WTP.

21 Agustus 2018

Rawat Inap Hanifa 4 hari di SMC

Sabtu tanggal 4 Agustus 2018 aku pulang ke Samarinda melalui Kota Tarakan. Sudah menjadi rutiniatas kembali bagiku untuk secara berkala harus pulang ke rumah. Layaknya seperti beberapa tahun yang lalu  antara 2010 hingga 2014. Kali ini perjalanan yang ditempuh meliputi tiga etape: etape pertama menyusuri sungai dan menyeberang lautan sekitar 1 jam 15 menit, etape kedua melalui udara sekitar 1 jam 5 menit, dan etape ketiga melalui jalan darat sekitar 3 jam. Lewat Laut, Udara dan lewat darat. Perjalanan ini akan menjadi rutinitas kembali dengan waktu dan tempat yang berbeda dilihat dari asal lokasi sesuai tempat tugas yang terus berpindah-pindah. Inipun agar bisa berkumpul bersama keluarga dalam jangka waktu yang terbatas. Tiket balik ke tempat tugas pun sudah dibeli utk tanggal 5 Agustus 2018.

Kepulangan kali ini terasa beda, karena beberapa hari sebelum pulang, istriku mengabarkan bahwa anakku Hanifa sedang demam. Sudah diperiksakan ke puskesmas dan dikasih obat, demam sudah turun, namun si Hanifa seperti masih lemas dan hanya tiduran saja. Terlihat bintik bintik merah, petugas puskesmas mengira itu hanya akibat gigitan nyamuk saja. Akan tetapi istriku khawatir jika itu merupakan bagian dari tanda-tanda DBD. 

Setibanya aku di rumah Samarinda pukul 12.15WITA dan istirahat beberapa saat sambil menunggu pulangnya si Hanan anak sulungku atau si Hishnun anak keduaku, kami berdua (aku dan istri) berencana membawa Hanifa untuk periksa darah untuk memastikan kondisinya. Ketika anak ku Hishnun yang ternyata pulang lebih dulu dari kakaknya, saat itulah aku dan istri membawa Hanifa ke klinik Masjid Islamic Center Samarinda untuk di tes darah jam 14 lebih dikit. Dari hasil tes darah HB nya 8 dan trombositnya 105.000. dan disarankan dokternya untuk segera rawat inap di rumah sakit.
Berhubung Klinik Masjid Islamic Center tidak mempunyai rawat inap, maka kami dirujuk ke Rumah sakit yang ada rawat inapnya. Dengan pertimbangan tertentu kami memilih RS SMC Samarinda yang tak jauh dari rumah. Selanjutnya langsung kami bawa Hanifa ke RS SMC, tanpa singgah dulu ke rumah yang kami lewati.Di RS SMC kembali Hanifa diambil darahnya. miris aku sebenarnya, kasihan anak umur 10 bulan diambil darahnya dalam waktu yang tidak berselang lama itu. Padahal sudah ada hasil lab dari klinik sebelumnya. Alasannya sih karena standar rumah sakitnya berbeda. Tidak masuk akal sih bagiku, lha wong tes darahnya belum 1 jam juga, masa diambil lagi hanya dengan alasan seperti itu. Namun ya apa boleh buat, demi kesembuhan buah hati kami-Hanifa Azkadina Faizah.

Mulai hari sabtu itu aku dan istri tidur di RS SMC. Tindakan- tindakan kedokteran diterapkan ke anakku itu. Mulai dari Tranfusi darah mengingat HB nya rendah. Darah golongan B+ dari PMI alhamdulillah tersedia. Tepat pukul 23.30 anakku transfusi darah sebanyak 100 ml sekitar 1 jam.  dan infonya nanti setiap 12 jam akan dicek lagi darahnya di lab. Belum lagi minum obat yang harus tertib, termasuk menyuapi makan bubur yang disediakan atau bubur yang dibawa dari rumah yang sudah dilembutkan, yang tentunya butuh kesabaran. 

Tes darah pertama dilakukan ketika pagi harinya setelah di tranfusi darah, hasilnya hb nya sudah meningkat menjadi 14, namun trombositnya turun ke angka 38.000. Pada tes darah berikutnya hasilnya trombosit naik ke angka 62.000 dan hb nya di angka 11. Proses pengambilan darah nya yang membuatku merasa iba pada anakku, pengambilan dara melalui lengan yang kadang tidak menemukan nadinya seakan sangat menyiksa nya. Masih mendingan pengambilan melalui jari-jari tangannya yang mungil. itu tidak terlalu menyakitkan. Tapi semua ini demi kesembuhan Hanifa, dan kami harus menahan hati untuk tindakan kedokteran semacam ini.

Hari- hari aku dan istri tidur di RS menemani Hanifa. Ketika waktu menjelang subuh, istriku pulang ke rumah untuk mengurus anak-anakku yang lain yang masih sekolah di TK dan SD. kalau yang SMP dan SMA sudah bisa mengurus dirinya sendiri lah. perhatian khusus masih diperlukan untuk yang TK dan SD. Menjelang siang baru istriku kembali ke RS dan berganti aku yang pulang untuk sekedar mandi dan juga menjemput sekolah anak-anak. Begitu menjelang ashar baru aku kembali ke RS untuk ikut juga jaga menemani Hanifa dan istriku. Begitulah selama 4 hari kami menemani si Bungsu di RS SMC, dan alhamdulillah tanggal 8 agustus sudah boleh rawat jalan walaupun trombositnya tercatat masih di kisaran 64.000.







03 Agustus 2018

Karang Malikin di Mangkupadi Tanjung Palas Timur Bulungan Kalimantan Utara





Sebenarnya rutinitasku di hari ahad adalah main Bulutangkis dengan teman-teman yang punya hoby sama di jalan Gapensi Tanjung Selor. Kali ini ahad tanggal 29 Juli 2018 kegiatan itu terpaksa kubatalkan karena dua temanku sepertinya sangat punya keinginan untuk wisata, menjelajah wilayah Kalimantan Utara ini. Akhirnya kami bertiga (aku, Pak Asyep dan Pak Kirno, ditemani mas Wawan sebagai penunjuk jalan dan sekaligus supir) jadilah pergi ke Karang Malikin, katanya di sana ada suatu busung yaitu pasir yang berada di tengah laut yang akan nampak ketika air sedang surut dan memiliki pemandangan bawah laut yang indah dan layak untuk bermain snorkling.
Berangkat pagi jam 7.00 waktu setempat kami segera meluncur ke tempat tujuan, walau jika dihitung dari jarak tidak terlalu jauh, namun mengingat kondisi jalan yang memang belum sempurna, masih terdapat lubang dan jalan berbatu-batu, perjalanan ke sana memakan waktu sekitar 3,5jam. sekira pukul 10.30 kami baru sampai di tempat tujuan. Sebenarnya potensi alamnya bisa dibuat sedemikian rupa agar lebih menarik, namun kenyataannya kondisi tempat yang belum begitu tertata rapi dan belum terlihat sebagai tempat tujuan wisata. Petunjuk arah belum ada, fasilitas umum juga masih belum memadahi, dan tentunya perlu dana besar untuk pengembangannya lebih lanjut.
Lepas dari itu semua, kami berempat tetap menikmati wisata kali ini. Berbekal alat-alat snorkling, kami berangkat ke tengah laut, ke tempat busung itu berada. Kami diantar oleh penjaga pantai di sana, namanya Pak Dar (sesuai rekomendasi dari Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Utara) sekitar pukul 11.30. Perjalanan 15 menit atau 20 menit tidak terasa jauh, menggunakan speed kecil dengan mesin 50PK. cuaca yang sedikit gerimis sangat mendukung petualangan kami kali ini, sehingga tidak terasa panas yang membakar kulit kami. Gerimis dan mendung seakan ikut menyemangati kami dalam bermain air laut, melihat keindahan karang dan ikan-ikan warna warni di lautan luas. 

Masya Alloh sangat indah ciptaanMu yaa Alloh.

24 Oktober 2017

Edisi Kelima telah Hadir




Tidak disangka edisi kelima telah hadir di antara kami berdua. Sebuah karunia yang tidak ternilai harganya dengan hadirnya jerit tangis mu pertama kali di tanggal 13 Oktober 2017. Kehadiranmu lebih cepat dari perkiraan dokter yang memperkirakan akan lahir di bulan Nopember di tanggal 28. Alhamdulillah semuanya lancar, dari proses awal hingga akhir.......(tidak usah kusebutkan ya prosesnya ya...hehehe..)

Hanifa Azkadina Faizah, nama yang akhirnya kusematkan pada putri kecilku ini. Dengan harapan engkau kelak menjadi wanita yang lurus, sholehah dan taat akan agama untuk menyongsong kemenangan.... Allohu Akbar.

Dengan kehadiranmu, lengkap sudah, kakakmu Hafiza mempunyai teman sesama wanita. Juga ibumu dapat bala tentara menjadi dua..... Nantinya bisa sama-sama masak bersama dan saling membantu di dapat dalam berjuang menyiapkan konsumsi di rumah kami tercinta. Kehidupan akan menjadi lebih bermakna dengan kehadiranmu nak.... edisi kelima ku. semoga menjadi anak yang sholehah.

Lengkap sudah 5H berada diantara kami berdua, mulai dari Hanan, Hishnun, Hajid, Hafiza, dan Hanifa. Semoga semuanya menjadi anak anak yang sholeh dan sholehah...aamiin... yaa Alloh

17 September 2017

Apa Ya

Apa yang anda pikirkan, jika melihat gambar di atas.... coba tebak!!!!

30 Agustus 2016

Rehat Sejenak ke Balikpapan

Tanggal 13 s.d. 14 Agustus 2016, kami keluarga besar KPPN Samarinda pesiar bersama ke Balikpapan. Rehat sejenak dari rutinitas kantor yang mungkin bagi sebagian orang hanya itu itu saja yang dikerjakan. Bermain dengan rekan rekan kerja seperti anak kecil lagi, ternyata juga mengasyikkan. Coba kalau main sendiri, kan malu....tapi jika main sama-sama dan dengan keluarga besar, apalagi mainnya terarah ya...malunya dikesampingkan dulu. Yang penting bisa tertawa lepas dengan permainan yang ada. 


Disamping itu juga berkunjung ke hutan tempatnya beruang madu, ada juga keasyikannya. Selain alam per-hutan-an yang suejuk banget, melihat beruang madu yang ada di sana seperti melihat boneka anakku yang ada di rumah. lucu-lucu beruangnya. di sana hanya ada 7 beruang madu dan kelihatan sehat sehat. Tiap sore mulai pukur 15.00 wita pengunjung bisa melihat beruang madu di pinggir-pinggir hutan. Petugas setempat, sengaja menempatkan makanan-makanan yang disukai beruang madu di pinggir-pinggir hutan. hal ini dimaksudkan agar pengunjung bisa melihat beruang madu secara langsung tanpa harus masuk ke dalam hutan yang penunh dengan semak belukar. Beruang madu merupakan beruang pemakan segala atau omnivora. Makanan yang sering disebar di pinggir hutan itu semacam buah semangka, buah pisang dan buah buah yang lain. Ada yang ditaruh di atas rumput, ada yang ditaruh di ranting - ranting pohon supaya si beruang memanjat pohon tersebut, dan ada yang disembunyikan. walau disembunyikan, beruang madu bisa mencium makanannya dari jarak 300 meter.
 
Untuk menjaga keselamatan pengunjung, di pinggiran hutan dipasang kawat yang dialiri listrik arus lemah sekedar untuk mengejutkan si beruang jika menyentuhnya. Pengunjung dilarang untuk mengeluarkan suara yang keras ketika melihat-lihat aktifitas beruang yang sedang makan. Hal ini dikarenakan beruang sangat sensitif terhada suara keras. Dia bisa kabur ke dalam hutan untuk menghindari suara yang keras itu karena ketakutan.

Puas melihat-lihat beruang madu, kami lanjut ke pantai di dekat kantor BI Balikpapan di depan Kodam( aku lupa namanya). disitulah kami bermain main layaknya anak kecil. Karena bertepatan dengan bulan kemerdekaan, permainan nya ada lomba makan kerupuk...ha.ha.ha......permainan yang lain lain dan juga main main air laut. Setidaknya dengan main main itu, hubungan sesama pegawai bisa lebih diakrabkan lagi dan bekerja bisa jadi lebih semangat lagi.  

Mau Gabung ODOJ- One Day One Juz?

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

➿➿➿➿➿➿➿➿➿➿➿

ONE DAY ONE JUZ
atau yg dikenal dengan ODOJ..
Adalah program yang diinisiasi oleh para Alumni Rumah Qur’an untuk memfasilitasi dan mempermudah kita dalam tilawah Al-Qur’an dengan target tilawah 1 juz sehari.

Pelaksanaan ODOJ dilakukan dengan memanfaatkan Instant Messager (WA, BBM).

Program ODOJ menjadikan tilawah 1 juz sehari jadi lebih menyenangkan dan lebih memotivasi.

Dalam satu grup ODOJ biasanya terdiri dr 30 anggota dan 1 org admin dari beberapa kota, propinsi, bahkan ada yg beda negara.
Semua disatukan dalam ikatan Ukhuwah Islamiyah, semangat membumikan Al Quran.

Sudah saatnya menginvestasikan gadget dan smartphone anda utk tabungan akhirat.
Bagi yang berminat bergabung dengan Gerakan One Day One Juz (ODOJ) mari mendaftar segera.

Pendaftaran bisa dengan 2 cara :
1. Via Web
2. Via Admin

Utk pendaftaran via web, silahkan langsung mendaftar di website ODOJ.
www.onedayonejuz.org

Caranya sangat mudah :
 1. Klik Daftar.
2. Isi form pendaftaran dg lengkap.
3. Klik submit.
4. Anda akan mendapat username dan password sebagai anggota ODOJ#nomorkelompok.
5. Tunggu undangan kelompok anda..

Untuk pendaftaran via Admin dan  Fast Respon Registration, bs hub :

MUSTRIYONO
WA 08164300702

Ketik : Daftar_ODOJ_Nama_No WA/PIN BBM_Daerah_Umur_Jenis Kelamin

Contoh : Daftar ODOJ_Abdul_081234987654_Jakarta_30_Laki2

👆👆👆
Silahkan disebar di sosmed..
Di whatsapp, bbm, facebook, line,viber, kakao talk dll...

Mohon bantuannya untuk disebar ya..
Terutama di fb, broadcast di bbm dan di grup2 whatsapp..
Mari sama2 menjarkomkan kebaikan, agar makin banyak yg ikut tilawah di ODOJ..
Betapa indahnya, jika hidup kita dikelilingi oleh generasi pencinta Al Qur'an..

Semoga menjadi pemberat kebaikan di yaumul hisab nanti..

Aamiin Ya Robbal Alamin
➿➿➿➿➿➿➿➿➿➿➿

26 Mei 2016

Musibah yang menimpa KPPN Samarinda

Ini bukan berita baru, namun semoga bisa menjadi perhatian semua pihak baik yang mengalami langsung maupun yang menbaca, mendengar, melihat ataupun mengetahuinya. Sudah dua bulan yang lalu gedung kantor tenpat aku bekerja mengalami musibah. Kebakaran yang terjadi pagi itu sangat mengejutkanku. Betapa tidak, pagi tanggal 26 Maret 2016 gedung KPPN Samarinda dimakan si jago merah sekitar pukul 07.00 WITA. Berita musibah bukanlah suatu berita yang bagus, namun hal ini bisa dijadikan pelajaran dan diambil ibrohnya. Kesalahan apa yang telah kita lakukan, dosa apa yang telah kita perbuat. Apakah ada kewajiban atau hak orang lain yang belum kita tunaikan. Kesempatan untuk bermuhasabah diri, tidak usah mencari kesalahan kesana dan kesini. Lebih baik memperbaiki diri untuk lebih baik dan untuk lebih berhati-hati.



 

23 Februari 2015

Keluarga Baru (6 bulan)

Tak terasa sudah hampir 6 bulan menghirup udara di kota tepian. Rutinitas sudah berganti. Kebiasaan juga telah berubah. Kembali menyesuaikan dengan kondisi yang ada di depan mata. Keluarga besar (di pekerjaan) juga berbeda. Hiruk pikuk kota juga berbeda. Tapi yang tetap tidak berubah adalah aku masih tetap ber-ODOJ, dengan waktu yang lebih terbatas jika dibanding ketika di Jakarta. 




 

01 September 2014

Satu Pulau dari Kepulauan Seribu

Pulau Pramuka adalah ibukota dari Kepulauan Seribu. Tidak seperti yang kubayangkan layaknya sebuah ibukota daru suatu Kabupaten. Tingkat keramaiannya yang tidak begitu padat. Hari itu kebetulan hari sabtu-minggu 30-31 agustus 2014

kami serombongan dari tempat kerja, menyempatkan diri untuk berkunjung ke pulau tersebut. Sekedar berlibur bersama dengan membawa serta keluarga. mungkin karena pulaunya kecil dan tempatnya di tengah lautan, juga mempengaruhi tingkat keramaian kota kabupaten itu. Menurut keterangan penduduk setempat, pulau Pramuka itu akan kelihatan ramai di hari sabtu minggu seperti itu. Dihari lain tidak terlalu ramai.

Dengan luas yang tidak terlalu besar, mungkin hanya dengan 1 jam perjalanan kita dapat mengelilingi pulau itu. Hanya saja fasilitas sepanjang pantai belum seluruhnya terbangun jalan lingkar, masih dalam tahap pembangunan. 

Di pulau Pramuka itu rute acara kami telah ditentukan sesuai paket perjalanan yang telah disepakati. Pertama tiba di pulau Pramuka, setelah istirahat sebentar, acara pertama kami adalah snorkling. Bukan main indahnya alam indonesia. Aku memang tidak pandai bercerita, tapi yang jelas snorkling ini sangat menyenangkan. Apalagi ini pengalamanku yang pertama snorkling dengan benar di laut lepas.   Subhanallah..... indahnya....Sayang tidak dilengkapi kamera bawah air yang memadahi.(tidak bawa....gitu). Belum puas dengan snorkling, agenda berikutnya telah menanti. Lihat ikan hiu....(huiiiiiiii.....). walau hanya sebentar gak. papa lah.... itu juga sudah hampir sore hari.

Malam minggunya baru acara ritual keakraban diantara kami seruangan di tempat kerja beserta keluarga yang kalau dijumlah sepertinya 30 orang lebih sedikit. Sambil menunggu ikan bayar yang sedang dipanggang, acara dimulai di depan tempat kami menginap yang merupaka jalan lingkar pulau. Tidak mengurangi keakraban namun orang lewat...lalu. lalang juga menjadi hal unik tersendiri dalam acara itu. Hingga acara selesai, ikan bakarnya belum semuanya siap untuk disantap. Akhirnya kami makan apa yang ada tanpa didampingi ikan bakar. baru kemudian dilanjut ikan bakarnya kemudian.  Asyik juga sih...

Besok harinya baru kami berkunjung ke penangkaran penyu. Ini dia penyunya.... tuh kelihatan besar juga. si penyu. Jadi ingat bulus yang di pelihara adikku di rumah. Kemudian ke tempat tempat banana boat, tapi sepertinya sudah tidak minat lagi untuk berbasah-basah ria karena stok pakaian kering yang dibawa terbatas kali....atau karena takut ya.... entahlah... yang jelas satu hari di pulau Pramuka Kabupaten Kepulauan Seribu cukup menyenangkan untuk menghilangkan penat dalam dunia kerja.... PERLU DICOBA yo....

  

18 Mei 2014

Ketemu Temen Lama dan Temen Baru

Alhamdulillah akhirnya ketemuan juga dengan kawan lama. Selepas kelulusan waktu SMA dahulu, baru kemarin acara GL ODOJ baru bisa ketemuan. Siapakah dia? Dia adalah teman SMA ku yang namanya Nurhabib. Selepas SMA dia melanjutkan sekolah ke barat dan aku ke timur. Sejak itu, sama sekali belum pernah berjumpa lagi

Acara Grand Launching ODOJ 4 Mei 2014 yang dihadiri setidaknya 40 ribuan peserta, ternyata mempertemukan kami berdua setelah 22 tahun yang lalu berpisah. SubhanAllah. Dari sekian rencana ketemuan pada acara tersebut, tidak semua bisa direalisasikan. sebut saja: aku dengan anggota ODOJ G640 (Akhmad) sudah berusaha untuk ketemuan tapi belum bisa. Masih beruntung aku dengan anggota ODOJ G607 dapat ketemuan dengan 5 orang (Enden, Abdu
Galih, Afifi, Burhan). Alhamdulillah.

Satu hal yang tidak disangka-sangka dan tidak direncanakan malah terjadi, dengan anggota ODOJ G622 (Mustova) pertemuan kami terjadi di saat makan siang. Dari sekian banyak orang yang antri ambil makanan dan memilih posisi tempat makan yang ada, ternyata aku dan temen satu grup ODOJ 834 ( Akh Supriyono) dituntun Alloh untuk memilih tempat dimana Akh Mustova sedang makan. Sejenak membuka nasi kotak jatah rizki makanan siang itu, dan setelah beberapa saat, ternyata yang makan disampingku adalah akh Mustova. SubhanAllah.

Memang acara GL ODOJ 4 Mei 2014 selain membangkitkan semangat dalam diri dalam komitmen tilawah 1 Juz 1 hari dan sekaligus mendeklarasikan gemar tilawah Al Qur'an, juga membuat banyak persahabatan baru dan tentunya persaudaraan.

MANA PECINTA QUR'AN
MANA
DIMANA
YANG MANA