19 Desember 2009

Yakinlah ini yang terbaik......Mus.......

Siang itu waktu istirahat makan di grand victoria dalam rangka rekonsiliasi data dengan kantor cabang utama PT Askes Samarinda, temanku yang dari KPPN Samarinda (pak Muchtar) mendapat SMS dari temannya di jakarta bahwa ia dipindah ke Semarang. Betapa senangnya temanku tersebut, sampai-sampai ia tak kuasa menahan air matanya ketika memberitahu kabar tersebut kepada keluarganya. Pasalnya beliau dipindahkan ke tempat dimana keluarganya ada di kota tersebut, syukur.....alhamdulillah....kami ikut bahagia pak.

Sepulang dari acara tersebut, di kantor ternyata telah ramai juga dibicarakan perihal mutasi yang katanya telah keluar ini. Yang berharap.....pada tanya-tanya ke temannya yang berada di kantor pusat....sekedar untuk tahu lebih dahulu. Maklumlah, di kantorku....kata-kata mutasi itu seperti pisau bermata dua. Kadang baik dan kadang juga sebaliknya. kadang ditunggu-tunggu dan kadang pula tidak ingin diharapkan. Bagi mereka yang pada posisi tempat yang enak (misalkan di jawa), mereka sangat cemas akan kata-kata "mutasi". Sebaliknya bagi mereka yang kebetulan di tempat yang kurang sesui(apalagi di indonesia bagian timur), hadirnya yang namanya"mutasi" sangat....sangat diharapkan.

Malam harinya aku terpikir ternyata sudah 10 tahun aku berada di luar pulau jawa (yaitu sulawesi, papua, dan kalimantan), terakhir di Kota Samarinda sejak 15 Januari 2009. Kali ini aku dan keluarga merasa lebih nyaman berada di kota ini. Hampir semua yang ada dalam angan kami sesuai dengan keadaan kota ini. Walau ada beberapa hal yang tidak sesuai, namun prosentasenya tidak terlalu besar dibanding kota-kota yang lain. Di tengah-tengah renunganku, tiba-tiba aku mendengar nada sms dari HP ku, dan langsung kubuka. Betapa terkejutnya, setelah sms dari temanku ditjen pajak di Jayapura kubuka. Isinya adalah ucapan demikian: "Barakallah atas mutasinya". Aku sangat terkejut dan sempat terpekik suaraku....aku sungguh belum berharap untuk dimutasikan. Belum ada 1 tahun aku di kota Samarinda ini, harus bergeser lagi. Istriku saja baru pindah ke Samarinda bulan agustus lalu. Kami baru saja kumpul kembali setelah sekitar 8 bulan berpisah (Samarinda-Jayapura).

Untuk memastikannya kutelusuri kebenaran berita itu, dan ternyata memang meyakinkan. Apalagi setelah teman-teman dari kantor satu per satu juga mengatakan demikian pula dan menyatakan telah melihat SK nya. Juga teman-teman dari daerah lain(Palu, Jambi, Jakarta) mengabarkan hal tersebut. Malam itu juga aku dapat email SK itu dari Palu. Hatiku perih juga melihat SK kali ini, terbayang olehku akan kondisi Jakarta, perpisahan dengan anak-anakku yang masih kecil-kecil yang masih sangat membutuhkanku(katanya). Juga betapa repotnya istriku mengurus anak-anakku yang 3 dan laki-laki semuanya. Namun jika dibawa serta ke Jakarta, akan lebih repot lagi. Kasihan anak-anak dan istriku, dan tentunya juga kasihan aku sendiri.....

Semua rencana yang telah kami susun harus disesuaikan dengan keadaan tersebut. Rencana A menjadi A', rencana B menjadi B'. Semuanya harus disesuaikan dengan rencana Allah yang telah diperlihatkan. Manusia punya rencana, tetapi rencana Allah lah yang lebih baik......yakinlah ini yang terbaik .....Mus........