08 Oktober 2012

Ke bukittinggi lagi.......

Untuk kali ketiga (tanggal 29 september -3 Oktober 2012) aku bisa lagi ke Bukittinggi, Alhamdulillah. Disamping menjalankan tugas negara yang dibebankan ternyata masih bisa mengunjungi sanak kerabat yang  tidak setiap tahun bisa ketemuan. Melihat secara langsung kesehatan mereka, bercakap-cakap lebih lama dibandingkan hanya sekedar melalui sebuah telepon genggam. Hanya saja walau sudah 3 kali balik ke Bukittinggi, aku masih belum ditakdirkan bisa naik ke JAM GADANG karena memang waktunya belum tepat. 

Pertama kembali ke sana, JAM GADANGNYA lagi dalam perawatan dengan memperbaharui cat dindingnya. Kali kedua belum bisa juga belum bisa tapi aku lupa karena apa. Sedangkan kali ketiga ini masih belum bisa juga, karena sedang dibangun pagar kecil sekeliling JAM GADANG. Mungkin harus ada kali keempat, kelima, dst....ya...

16 September 2012

Ke Ujung Kulon .......Ujungnya Jawa

Hari Sabtu tanggal 15 September 2012  adalah saat aku dan teman-teman sejenak melepas penat kesibukan kantor menuju Pulau Peucang di Taman Nasional Ujung Kulon. Kami berangkat berenam  menuju Ujung Kulon. Perjalanan yang terbilang lama itu kami tempuh mulai pukul 07.30. Tiba di Balai Taman Nasional Ujung Kulon pukul 11.30. Kamipun bertemu dengan Pimpinan Balai Taman Nasional bapak Muh Haryono dan beberapa staf pegawainya. Dari Pimpinan Taman Nasional Ujung Kulon itu kami mendapatkan gambaran secara umum mengenai kondisi Taman Nasional sebagai tempat konservasi alam bagi Badak Jawa (Badak beccula satu), Banteng dan juga berbagai tumbuhan serta biota laut. Untuk berkunjung ke Taman Nasional Ujung Kulon harus terlebih dahulu mendapatkan ijin dari Balai Taman Nasional Ujung Kulon. karena itu tidak sembarang orang diperbolehkan berkunjung ke sana.

Setelah silahturahim dengan Pimpinan dan beberapa pegawai Taman Nasional Ujung Kulon dan tentunya telah mendapat ijin untuk berkunjung ke lokasi Taman Nasional Ujung Kulon, kami berarangkat ke desa Sumur sebagai tempat permulaan untuk melaut menuju pulau Peucang dipandu seorang pemandu dari Taman Nasional Ujung Kulon (pak Mumu). Perjalanan dari  Balai Taman Nasional Ujung Kulon yang berada di Kecamatan Labuhan Kab Pandeglang  ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam.

Perjalanan laut dari Desa Sumur ke Pulau Peucang ditempuh sekitar 3 jam. Tiba di Pulau Peucang jam 18.45. Setelah beristirahat sejenak, mandi dan makan malam barulah kami menuju ke laut lepas lagi untuk memancing. Berhubung arus laut terlalu deras dan mungkin karena kami merupakan pemancing pemula, petualangan malam itu yang hingga pukul 00.30 tidak membuahkan hasil. Satupun ikan tidak dapat kami bawa pulang. Akhirnya malam itu kami tidur pulas dalam kelelahan perjalanan dan ketiadaan tangkapan ikan yang gagal malam itu.

Paginya kami mengunjungi hutan dan padang pengembalaan banteng di Pulau Peucang dan di Ujung kulon(seberangnya pulau Peucang). Subhanallah, pohon-pohon yang ada di Pulau Peucang besar-besar  dan tinggi-tinggi. bahkan ada salah satu pohon yang waktu terjadinya letusan gunung Krakatau tahun 1883 masih berdiri tegak hidup hingga sekarang. Namun sayang sekali kami tidak menemukan kawanan banteng di padang pengembalaannya. saat itu padang pengembalaan masih gersang, musim penghujan belum tiba sehingga rerumputan di padang tersebut masih sangat terbatas dan mengering.

Belum puas kami menyusuri hutan dan karena waktu yang terbatas, akhirnya kami menyudahi petualangan di hutan dan kemudian beralih ke pantai untuk berenang sekaligus melihat trumbu karang yang luar biasa indahnya. Pantai yang begitu bersih dengan pasirnya yang putih lembut seperti tepung sangat mengagumkan untuk dipandang. Subhanallah, hari itu berkali-kali keindahanMu Engkau tunjukkkan kepada hamba-hambamu ini. Kegiatan ini juga sangat terbatas waktunya dikarenakan kami harus kembali ke desa Sumur di pulau Jawa sebelum jam 12.00.

Tepat pukul 12.00 akhirnya kami mengakiri kunjungan di Pulau Peucang kali ini. Perjalanan yang seharusnya dari Desa Sumur ke Pulau Peucang ataupun sebaliknya dari Pulau Peucang ke Desa Sumur ditempuh dalam waktu 3 jam, kali ini kami tempuh lebih dari itu, karena dalam perjalanan kali ini kami menyempatkan untuk 3 kali berhenti di laut lepas untuk mengobati keinginan memancing yang belum terpenuhi kemarin malam. Alhamdulillah kali ini ada juga ikan-ikan yang menghampiri kail kami, setidaknya ada 4 kg ikan kecil-kecil yang dapat kami bawa pulang dari bermacam jenis ikan. Perjalanan laut kali ini ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam. Kemudian kami lanjutkan pulang, hingga sampai tempat kedudukan kami di Jakarta pukul 23.30. Alhamdulillah.

27 April 2012

Edisi Palembang


Ternyata setelah awal bulan lalu sempat singgah di bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang dan tidak menginjak bumi Sriwijaya, akhirnya kali ini - belum genap satu bulan- dapat juga menginjakkan kaki di tanah tersebut.

04 April 2012

6 Jam di pesawat dari jogja ke jakarta

Dikarenakan cuaca buruk di jakarta, penerbanganku kemarin tanggal 3 April dari Jogja ke jakarta ditempuh dalam waktu 6 jam. Ternyata JT567 yang kutumpangi kemarin, bukan satu-satunya pesawat yang divert di palembang. sempat senam jantung juga waktu mencoba mendarat 2 x dan tidak jadi yg akhirnya ke palembang.
penerbangan jogja-jakarta normalnya 50 menit jadi ditempuh 6 jam.
Namun demikian... alhamdulillah semuanya lancar dan selamat
ini berita selengkapnya yang dimuat pada Sriwijaya Post:

Cuaca Buruk, 9 Pesawat Tujuan Jakarta Divert di Palembang


Sriwijaya Post - Selasa, 3 April 2012 19:57 WIB
Share |

DIVERT.JPG
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Sebagian penumpang pesawat yang mengalami divert memadati boarding lounge Bandara International SMB II Palembang, Selasa (3/4/2012) sekitar pukul 18.00.

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Buruknya cuaca di atas Bandara International Soekarno-Hatta Cengkareng dan diduga adanya kerusakan radar setempat, setidaknya ada sembilan pesawat dari berbagai daerah di tanah air tujuan Jakarta terpaksa divert di Bandara International SMB II Palembang, Selasa (3/4/2012) sekitar pukul 18.00.

Sedangkan satu penerbangan Lion Air JT347 tujuan Palembang-Jakarta melakukan RtB (Return to Base) kembali mendarat di Bandara International SMB II Palembang.

Pesawat yang divert tersebut antara lain maskapai Garuda nomor penerbangan GA 535 dari Banjarmasin dan GA 519 dari Balikpapan.

Lalu pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ539 dari Ujungpandang.

Untuk pesawat Lion Air ada nomor penerbangan JT379 dari Batam, JT399 dari Medan, JT567 dari Ambon, dan JT 355 dari Padang.

Banyaknya pesawat yang divert ini cukup merepotkan petugas ATC (air traffict control) maupun AMC untuk mengatur parkir pesawat.

Parkir pesawat di Bandara International SMB II Palembang pun selain di apron, petugas pun mengaturnya hingga di taxi-way.

Petugas ground handling dari Gapura Angkasa maupun PT PTN pun sibuk mengatur para penumpang di boarding lounge.

Manager Operasi PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Palembang, Iskandar Hamid SSiT, membantah jika pengalihan pesawat ini karena adanya kerusakan radar di Bandara Soe-Ta Cengkareng.

Penulis : Abdul Hafiz
Editor : Sudarwan

28 Februari 2012

Penyegaran kembali

Kalau kalian sibuk selalu, maka sempatkanlah untuk beberapa waktu istirahat karena tubuh juga butuh waktu untuk istirahat. Rutinitas pekerjaan di kantor atau tempat anda bekerja yang menyita waktu banyak untuk menyelesaikannya juga perlu selingan untuk mengembalikan kesegaran tubuh anda dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan-tentunya tidak lepas dari tuntunan agama- pada hal-hal yang diperbolehkan.

Kali ini lokasi untuk melepas penat sejenak adala alam di Citarik Sukabumi. Lumayan lah bisa fresh kembali setelah bermain-main tersebut. Alhamdulillah