

Setibanya aku di rumah Samarinda pukul 12.15WITA dan istirahat beberapa saat sambil menunggu pulangnya si Hanan anak sulungku atau si Hishnun anak keduaku, kami berdua (aku dan istri) berencana membawa Hanifa untuk periksa darah untuk memastikan kondisinya. Ketika anak ku Hishnun yang ternyata pulang lebih dulu dari kakaknya, saat itulah aku dan istri membawa Hanifa ke klinik Masjid Islamic Center Samarinda untuk di tes darah jam 14 lebih dikit. Dari hasil tes darah HB nya 8 dan trombositnya 105.000. dan disarankan dokternya untuk segera rawat inap di rumah sakit.
Berhubung Klinik Masjid Islamic Center tidak mempunyai rawat inap, maka kami dirujuk ke Rumah sakit yang ada rawat inapnya. Dengan pertimbangan tertentu kami memilih RS SMC Samarinda yang tak jauh dari rumah. Selanjutnya langsung kami bawa Hanifa ke RS SMC, tanpa singgah dulu ke rumah yang kami lewati.Di RS SMC kembali Hanifa diambil darahnya. miris aku sebenarnya, kasihan anak umur 10 bulan diambil darahnya dalam waktu yang tidak berselang lama itu. Padahal sudah ada hasil lab dari klinik sebelumnya. Alasannya sih karena standar rumah sakitnya berbeda. Tidak masuk akal sih bagiku, lha wong tes darahnya belum 1 jam juga, masa diambil lagi hanya dengan alasan seperti itu. Namun ya apa boleh buat, demi kesembuhan buah hati kami-Hanifa Azkadina Faizah.
Mulai hari sabtu itu aku dan istri tidur di RS SMC. Tindakan- tindakan kedokteran diterapkan ke anakku itu. Mulai dari Tranfusi darah mengingat HB nya rendah. Darah golongan B+ dari PMI alhamdulillah tersedia. Tepat pukul 23.30 anakku transfusi darah sebanyak 100 ml sekitar 1 jam. dan infonya nanti setiap 12 jam akan dicek lagi darahnya di lab. Belum lagi minum obat yang harus tertib, termasuk menyuapi makan bubur yang disediakan atau bubur yang dibawa dari rumah yang sudah dilembutkan, yang tentunya butuh kesabaran.
Tes darah pertama dilakukan ketika pagi harinya setelah di tranfusi darah, hasilnya hb nya sudah meningkat menjadi 14, namun trombositnya turun ke angka 38.000. Pada tes darah berikutnya hasilnya trombosit naik ke angka 62.000 dan hb nya di angka 11. Proses pengambilan darah nya yang membuatku merasa iba pada anakku, pengambilan dara melalui lengan yang kadang tidak menemukan nadinya seakan sangat menyiksa nya. Masih mendingan pengambilan melalui jari-jari tangannya yang mungil. itu tidak terlalu menyakitkan. Tapi semua ini demi kesembuhan Hanifa, dan kami harus menahan hati untuk tindakan kedokteran semacam ini.
Hari- hari aku dan istri tidur di RS menemani Hanifa. Ketika waktu menjelang subuh, istriku pulang ke rumah untuk mengurus anak-anakku yang lain yang masih sekolah di TK dan SD. kalau yang SMP dan SMA sudah bisa mengurus dirinya sendiri lah. perhatian khusus masih diperlukan untuk yang TK dan SD. Menjelang siang baru istriku kembali ke RS dan berganti aku yang pulang untuk sekedar mandi dan juga menjemput sekolah anak-anak. Begitu menjelang ashar baru aku kembali ke RS untuk ikut juga jaga menemani Hanifa dan istriku. Begitulah selama 4 hari kami menemani si Bungsu di RS SMC, dan alhamdulillah tanggal 8 agustus sudah boleh rawat jalan walaupun trombositnya tercatat masih di kisaran 64.000.