23 Februari 2015

Keluarga Baru (6 bulan)

Tak terasa sudah hampir 6 bulan menghirup udara di kota tepian. Rutinitas sudah berganti. Kebiasaan juga telah berubah. Kembali menyesuaikan dengan kondisi yang ada di depan mata. Keluarga besar (di pekerjaan) juga berbeda. Hiruk pikuk kota juga berbeda. Tapi yang tetap tidak berubah adalah aku masih tetap ber-ODOJ, dengan waktu yang lebih terbatas jika dibanding ketika di Jakarta. 




 

01 September 2014

Satu Pulau dari Kepulauan Seribu

Pulau Pramuka adalah ibukota dari Kepulauan Seribu. Tidak seperti yang kubayangkan layaknya sebuah ibukota daru suatu Kabupaten. Tingkat keramaiannya yang tidak begitu padat. Hari itu kebetulan hari sabtu-minggu 30-31 agustus 2014

kami serombongan dari tempat kerja, menyempatkan diri untuk berkunjung ke pulau tersebut. Sekedar berlibur bersama dengan membawa serta keluarga. mungkin karena pulaunya kecil dan tempatnya di tengah lautan, juga mempengaruhi tingkat keramaian kota kabupaten itu. Menurut keterangan penduduk setempat, pulau Pramuka itu akan kelihatan ramai di hari sabtu minggu seperti itu. Dihari lain tidak terlalu ramai.

Dengan luas yang tidak terlalu besar, mungkin hanya dengan 1 jam perjalanan kita dapat mengelilingi pulau itu. Hanya saja fasilitas sepanjang pantai belum seluruhnya terbangun jalan lingkar, masih dalam tahap pembangunan. 

Di pulau Pramuka itu rute acara kami telah ditentukan sesuai paket perjalanan yang telah disepakati. Pertama tiba di pulau Pramuka, setelah istirahat sebentar, acara pertama kami adalah snorkling. Bukan main indahnya alam indonesia. Aku memang tidak pandai bercerita, tapi yang jelas snorkling ini sangat menyenangkan. Apalagi ini pengalamanku yang pertama snorkling dengan benar di laut lepas.   Subhanallah..... indahnya....Sayang tidak dilengkapi kamera bawah air yang memadahi.(tidak bawa....gitu). Belum puas dengan snorkling, agenda berikutnya telah menanti. Lihat ikan hiu....(huiiiiiiii.....). walau hanya sebentar gak. papa lah.... itu juga sudah hampir sore hari.

Malam minggunya baru acara ritual keakraban diantara kami seruangan di tempat kerja beserta keluarga yang kalau dijumlah sepertinya 30 orang lebih sedikit. Sambil menunggu ikan bayar yang sedang dipanggang, acara dimulai di depan tempat kami menginap yang merupaka jalan lingkar pulau. Tidak mengurangi keakraban namun orang lewat...lalu. lalang juga menjadi hal unik tersendiri dalam acara itu. Hingga acara selesai, ikan bakarnya belum semuanya siap untuk disantap. Akhirnya kami makan apa yang ada tanpa didampingi ikan bakar. baru kemudian dilanjut ikan bakarnya kemudian.  Asyik juga sih...

Besok harinya baru kami berkunjung ke penangkaran penyu. Ini dia penyunya.... tuh kelihatan besar juga. si penyu. Jadi ingat bulus yang di pelihara adikku di rumah. Kemudian ke tempat tempat banana boat, tapi sepertinya sudah tidak minat lagi untuk berbasah-basah ria karena stok pakaian kering yang dibawa terbatas kali....atau karena takut ya.... entahlah... yang jelas satu hari di pulau Pramuka Kabupaten Kepulauan Seribu cukup menyenangkan untuk menghilangkan penat dalam dunia kerja.... PERLU DICOBA yo....

  

18 Mei 2014

Ketemu Temen Lama dan Temen Baru

Alhamdulillah akhirnya ketemuan juga dengan kawan lama. Selepas kelulusan waktu SMA dahulu, baru kemarin acara GL ODOJ baru bisa ketemuan. Siapakah dia? Dia adalah teman SMA ku yang namanya Nurhabib. Selepas SMA dia melanjutkan sekolah ke barat dan aku ke timur. Sejak itu, sama sekali belum pernah berjumpa lagi

Acara Grand Launching ODOJ 4 Mei 2014 yang dihadiri setidaknya 40 ribuan peserta, ternyata mempertemukan kami berdua setelah 22 tahun yang lalu berpisah. SubhanAllah. Dari sekian rencana ketemuan pada acara tersebut, tidak semua bisa direalisasikan. sebut saja: aku dengan anggota ODOJ G640 (Akhmad) sudah berusaha untuk ketemuan tapi belum bisa. Masih beruntung aku dengan anggota ODOJ G607 dapat ketemuan dengan 5 orang (Enden, Abdu
Galih, Afifi, Burhan). Alhamdulillah.

Satu hal yang tidak disangka-sangka dan tidak direncanakan malah terjadi, dengan anggota ODOJ G622 (Mustova) pertemuan kami terjadi di saat makan siang. Dari sekian banyak orang yang antri ambil makanan dan memilih posisi tempat makan yang ada, ternyata aku dan temen satu grup ODOJ 834 ( Akh Supriyono) dituntun Alloh untuk memilih tempat dimana Akh Mustova sedang makan. Sejenak membuka nasi kotak jatah rizki makanan siang itu, dan setelah beberapa saat, ternyata yang makan disampingku adalah akh Mustova. SubhanAllah.

Memang acara GL ODOJ 4 Mei 2014 selain membangkitkan semangat dalam diri dalam komitmen tilawah 1 Juz 1 hari dan sekaligus mendeklarasikan gemar tilawah Al Qur'an, juga membuat banyak persahabatan baru dan tentunya persaudaraan.

MANA PECINTA QUR'AN
MANA
DIMANA
YANG MANA
  

27 November 2013

Alternatif pilihan BELANJA ONLINE.....http://www.dinomarket.com/Agent/mustriyono

Seiring dengan kemajuan teknologi dan pemanfaatannya di berbagai bidan dan di berbagai daerah serta dalam rangka kemudahan bagi sebagian besar orang, pilihan untuk berbelanja yang mudah bisa menjadi alternatif pilihan utama. Belanja kebutuhan dasar maupun kebutuhan tambahan tidak repot-repot. tanpa pergi dari rumahpun bisa belanja. Disamping itu kegiatan dan aktifitas di dalam rumah juga tidak terbengkalai. demikian juga bagi para pekerja, hanya cukup dengan menyisihkan sedikit waktu saja bisa berbelanja kebutuhan sehari-dari dan tentunya juga yang lebih dari itu. hemat waktu intinya.
salah satu atternatif berbelanja online dapat anda lakikan pada alamat http://www.dinomarket.com/Agent/mustriyono
boleh dicoba...monggo

13 September 2013

Dua Anak Cukup......



Setelah edisi 'Palu', edisi 'Yogya', dan edisi 'Jayapura' semuanya berstatus KOTA, kini telah terbit edisi 'Samarinda' yang kebetulan juga berstatus KOTA. Tanggal 30 Agustus 2013 adalah tanggal terbitnya edisi terbaru ini. Beda dengan 3 edisi terdahulu yang bermerk laki-laki, edisi keempat ini merupakan edisi khusus dan bermerk perempuan. Prosesnyapun berbeda antara yang tiga terdahulu dibandingkan yang terbaru. Alhamdulillah semua prosesnya lancar, anaknya sehat, ibunya juga sehat.
Dengan hadirnya edisi khusus ini akan 'mensemarakkan' suasana keluarga kami. Tambahan amanah merupakan tambahan tanggung jawab bagi kami semua. Semoga kami dapat menunaikan amanah dan tanggung jawab itu. Insya Alloh berkah buat kami..aamiin.
Dua anak cukup........, yang dua mirip denganku dan yang dua lagi mirip istriku.... cukup kan dua....hehehe...(maksain.com).

12 Juli 2013

Ketemu teman lama...

Tak kusangka jumatan kali ini di masjid Istiqlal aku ketemu teman lama namanya Dadi Lestiyardi. Sewaktu aku selesai berdoa setelah melaksanakan sholat jumat berjamaah, aku segera bergegas keluar karena seperti biasanya teman-teman sekantor sekitar 5 orang saling menunggu di depan masjid Istiqlal. Maklumlah sandal kami digabug dalam satu plastik kresek untuk dititipkan. Jika terlambat nyampe luar masjid rasanya gak enak sama temen yang dah berjasa mengambil titipan sandal tersebut di penitipan masjid.

Ketika asik jalan menuju keluar di antara jamaah tak taunya ada yang menghadangku dan manggil namaku. Kulihat sebentar dan aku langsung ingat bahwa itu temen kuliahku dulu. Walau dah ingat kusempatkan juga menggodanya...."eh ini siapa ya namanya....". Permulaan ini yang bikin hangat suasana.....hehehe... Sudah sekitar 15 tahun yang lalu kami tidak ketemu lagi. ternyata di hari ulang tahun ayahku saat ini bisa ketemu lagi dan pas hari jumat pertama di bulan ramadhan. Sayangnya kami tidak bisa bercakap-cakap lama-lama karena aku dah ditunggu temen-temenku di laur masjid. Ya mudah-mudahan di lain waktu bisa ketemuan lagi.

15 April 2013

Ke Kota Gajah....

Dengan alasan ada undangan dari rekan kerja yang melangsungkan pernikahannya di Bandar Lampung, kami akhirnya jalan-jalan menindaklanjutinya. Kebetulan aku belum pernah ke kota itu, kecuali pernah lewat saja dahulu kal ketika kecil waktu orang tuaku pindah dari Bukittinggi ke Purworejo. 

Kami berangkat tanggal 12 April 2013 dengan anggota rombongan sebanyak 11 orang. kurang lebih pukul 20.15.Rute perjalanan dengan menggunakan 1 avansa dan 1 panther menyusuri jalan tol Jakarta-Merak. Kemudian dilanjut dengan penyeberangan dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakahuni di Lampung. Penyeberangan tersebut sekitar 3 jam lebih dikit. Biasanya waktu tempuhnya 2 jam-an. Keterlambatan ini dikarenakan menunggu giliran sandar karena ada kapal yang lagi turunkan penumpang. Lanjut lagi ke kota Bandar lampung yang jaraknya sekitar 97 km kami tempuh sekitar 3 jam. Sebelum ke tempat pak Sanusi, kami singgah ke pantai pasir putih dulu sekalian minum kopi/teh. baru kemudian menuju tempat Pak Sanusi dan tiba di rumahnya sekitar pukul 7.05 WIB.

Istirahat sejenak sekaligus mandi dan makan makanan yang sudah disiapkan keluarga pak Sanusi. Tepat pukul 10.24 kami serombongan pergi berangkat menghadiri resepsi pernikahan rekan kerja kami Tangkas
Nugroho. Acara resepsi diadakan dari jam 11.00 hingga 13.00.

Nah selesai tujuan utama ini, barulah kami jalan-jalan melihat keindahan kota Bandar Lampung. Tujuan wisata yang ingin dilihat kali ini adalah pantai Mutun. Pantai berpasir putih yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Perjalanan menuju Pantai Mutun ditempuh dalam waktu 1 jam (karena sempat terlewat-maklum mencari sendiri dengan modal dengkul-hehehe). Menjelang maghrib baru kami kembali ke rumah pak Sanusi untuk istirahat sebentar dan berencana maen lagi di malamnya di Kota Bandar lampung sembari melihat suasana malam minggu di kota itu. Hanya saja karena kami kelelahan, rencana malam mingguan di Kota lampung dibatalkan. Kami tidur cepat, karena besok harinya harus pulang lagi ke Jakarta.

Hari minggu setelah sekedar membeli oleh oleh yang ada tulisan produksi Lampung-nya, kami kembali ke Jakarta pukul 11.00. Kali ini penyeberangan lancar dan tidak perlu menunggu lama. Dalam waktu penyeberangan 2 jam saja kami sudah sampai di pelabuhan Merak. Kemudian kembali menyusuri Tol Jakarta Merak dan tiba kembali di Jakarta sekitar pukul 21.05 WIB.

13 Februari 2013

Maen ke Ciater, Subang


Indahnya kebersamaan suatu komunitas dalam kekompakan melakukan aktifitas secara bersamaan. Suka duka, walau kegiatan hanya dilaksanakan 3 hari sangat terasa dan bermakna. Kali ini yang paling dibutuhkan  adalah konsentrasi, karena semua kegiatan yang dilaksanakan peran serta peserta secara fisik tidak diutamakan. Offroad.......tinggal duduk, dowhill ....tinggal turun..... gak perlu gowes, rafting......juga tinggal duduk... 

08 Oktober 2012

Ke bukittinggi lagi.......

Untuk kali ketiga (tanggal 29 september -3 Oktober 2012) aku bisa lagi ke Bukittinggi, Alhamdulillah. Disamping menjalankan tugas negara yang dibebankan ternyata masih bisa mengunjungi sanak kerabat yang  tidak setiap tahun bisa ketemuan. Melihat secara langsung kesehatan mereka, bercakap-cakap lebih lama dibandingkan hanya sekedar melalui sebuah telepon genggam. Hanya saja walau sudah 3 kali balik ke Bukittinggi, aku masih belum ditakdirkan bisa naik ke JAM GADANG karena memang waktunya belum tepat. 

Pertama kembali ke sana, JAM GADANGNYA lagi dalam perawatan dengan memperbaharui cat dindingnya. Kali kedua belum bisa juga belum bisa tapi aku lupa karena apa. Sedangkan kali ketiga ini masih belum bisa juga, karena sedang dibangun pagar kecil sekeliling JAM GADANG. Mungkin harus ada kali keempat, kelima, dst....ya...

16 September 2012

Ke Ujung Kulon .......Ujungnya Jawa

Hari Sabtu tanggal 15 September 2012  adalah saat aku dan teman-teman sejenak melepas penat kesibukan kantor menuju Pulau Peucang di Taman Nasional Ujung Kulon. Kami berangkat berenam  menuju Ujung Kulon. Perjalanan yang terbilang lama itu kami tempuh mulai pukul 07.30. Tiba di Balai Taman Nasional Ujung Kulon pukul 11.30. Kamipun bertemu dengan Pimpinan Balai Taman Nasional bapak Muh Haryono dan beberapa staf pegawainya. Dari Pimpinan Taman Nasional Ujung Kulon itu kami mendapatkan gambaran secara umum mengenai kondisi Taman Nasional sebagai tempat konservasi alam bagi Badak Jawa (Badak beccula satu), Banteng dan juga berbagai tumbuhan serta biota laut. Untuk berkunjung ke Taman Nasional Ujung Kulon harus terlebih dahulu mendapatkan ijin dari Balai Taman Nasional Ujung Kulon. karena itu tidak sembarang orang diperbolehkan berkunjung ke sana.

Setelah silahturahim dengan Pimpinan dan beberapa pegawai Taman Nasional Ujung Kulon dan tentunya telah mendapat ijin untuk berkunjung ke lokasi Taman Nasional Ujung Kulon, kami berarangkat ke desa Sumur sebagai tempat permulaan untuk melaut menuju pulau Peucang dipandu seorang pemandu dari Taman Nasional Ujung Kulon (pak Mumu). Perjalanan dari  Balai Taman Nasional Ujung Kulon yang berada di Kecamatan Labuhan Kab Pandeglang  ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam.

Perjalanan laut dari Desa Sumur ke Pulau Peucang ditempuh sekitar 3 jam. Tiba di Pulau Peucang jam 18.45. Setelah beristirahat sejenak, mandi dan makan malam barulah kami menuju ke laut lepas lagi untuk memancing. Berhubung arus laut terlalu deras dan mungkin karena kami merupakan pemancing pemula, petualangan malam itu yang hingga pukul 00.30 tidak membuahkan hasil. Satupun ikan tidak dapat kami bawa pulang. Akhirnya malam itu kami tidur pulas dalam kelelahan perjalanan dan ketiadaan tangkapan ikan yang gagal malam itu.

Paginya kami mengunjungi hutan dan padang pengembalaan banteng di Pulau Peucang dan di Ujung kulon(seberangnya pulau Peucang). Subhanallah, pohon-pohon yang ada di Pulau Peucang besar-besar  dan tinggi-tinggi. bahkan ada salah satu pohon yang waktu terjadinya letusan gunung Krakatau tahun 1883 masih berdiri tegak hidup hingga sekarang. Namun sayang sekali kami tidak menemukan kawanan banteng di padang pengembalaannya. saat itu padang pengembalaan masih gersang, musim penghujan belum tiba sehingga rerumputan di padang tersebut masih sangat terbatas dan mengering.

Belum puas kami menyusuri hutan dan karena waktu yang terbatas, akhirnya kami menyudahi petualangan di hutan dan kemudian beralih ke pantai untuk berenang sekaligus melihat trumbu karang yang luar biasa indahnya. Pantai yang begitu bersih dengan pasirnya yang putih lembut seperti tepung sangat mengagumkan untuk dipandang. Subhanallah, hari itu berkali-kali keindahanMu Engkau tunjukkkan kepada hamba-hambamu ini. Kegiatan ini juga sangat terbatas waktunya dikarenakan kami harus kembali ke desa Sumur di pulau Jawa sebelum jam 12.00.

Tepat pukul 12.00 akhirnya kami mengakiri kunjungan di Pulau Peucang kali ini. Perjalanan yang seharusnya dari Desa Sumur ke Pulau Peucang ataupun sebaliknya dari Pulau Peucang ke Desa Sumur ditempuh dalam waktu 3 jam, kali ini kami tempuh lebih dari itu, karena dalam perjalanan kali ini kami menyempatkan untuk 3 kali berhenti di laut lepas untuk mengobati keinginan memancing yang belum terpenuhi kemarin malam. Alhamdulillah kali ini ada juga ikan-ikan yang menghampiri kail kami, setidaknya ada 4 kg ikan kecil-kecil yang dapat kami bawa pulang dari bermacam jenis ikan. Perjalanan laut kali ini ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam. Kemudian kami lanjutkan pulang, hingga sampai tempat kedudukan kami di Jakarta pukul 23.30. Alhamdulillah.

27 April 2012

Edisi Palembang


Ternyata setelah awal bulan lalu sempat singgah di bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang dan tidak menginjak bumi Sriwijaya, akhirnya kali ini - belum genap satu bulan- dapat juga menginjakkan kaki di tanah tersebut.

04 April 2012

6 Jam di pesawat dari jogja ke jakarta

Dikarenakan cuaca buruk di jakarta, penerbanganku kemarin tanggal 3 April dari Jogja ke jakarta ditempuh dalam waktu 6 jam. Ternyata JT567 yang kutumpangi kemarin, bukan satu-satunya pesawat yang divert di palembang. sempat senam jantung juga waktu mencoba mendarat 2 x dan tidak jadi yg akhirnya ke palembang.
penerbangan jogja-jakarta normalnya 50 menit jadi ditempuh 6 jam.
Namun demikian... alhamdulillah semuanya lancar dan selamat
ini berita selengkapnya yang dimuat pada Sriwijaya Post:

Cuaca Buruk, 9 Pesawat Tujuan Jakarta Divert di Palembang


Sriwijaya Post - Selasa, 3 April 2012 19:57 WIB
Share |

DIVERT.JPG
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Sebagian penumpang pesawat yang mengalami divert memadati boarding lounge Bandara International SMB II Palembang, Selasa (3/4/2012) sekitar pukul 18.00.

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Buruknya cuaca di atas Bandara International Soekarno-Hatta Cengkareng dan diduga adanya kerusakan radar setempat, setidaknya ada sembilan pesawat dari berbagai daerah di tanah air tujuan Jakarta terpaksa divert di Bandara International SMB II Palembang, Selasa (3/4/2012) sekitar pukul 18.00.

Sedangkan satu penerbangan Lion Air JT347 tujuan Palembang-Jakarta melakukan RtB (Return to Base) kembali mendarat di Bandara International SMB II Palembang.

Pesawat yang divert tersebut antara lain maskapai Garuda nomor penerbangan GA 535 dari Banjarmasin dan GA 519 dari Balikpapan.

Lalu pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ539 dari Ujungpandang.

Untuk pesawat Lion Air ada nomor penerbangan JT379 dari Batam, JT399 dari Medan, JT567 dari Ambon, dan JT 355 dari Padang.

Banyaknya pesawat yang divert ini cukup merepotkan petugas ATC (air traffict control) maupun AMC untuk mengatur parkir pesawat.

Parkir pesawat di Bandara International SMB II Palembang pun selain di apron, petugas pun mengaturnya hingga di taxi-way.

Petugas ground handling dari Gapura Angkasa maupun PT PTN pun sibuk mengatur para penumpang di boarding lounge.

Manager Operasi PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Palembang, Iskandar Hamid SSiT, membantah jika pengalihan pesawat ini karena adanya kerusakan radar di Bandara Soe-Ta Cengkareng.

Penulis : Abdul Hafiz
Editor : Sudarwan

28 Februari 2012

Penyegaran kembali

Kalau kalian sibuk selalu, maka sempatkanlah untuk beberapa waktu istirahat karena tubuh juga butuh waktu untuk istirahat. Rutinitas pekerjaan di kantor atau tempat anda bekerja yang menyita waktu banyak untuk menyelesaikannya juga perlu selingan untuk mengembalikan kesegaran tubuh anda dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan-tentunya tidak lepas dari tuntunan agama- pada hal-hal yang diperbolehkan.

Kali ini lokasi untuk melepas penat sejenak adala alam di Citarik Sukabumi. Lumayan lah bisa fresh kembali setelah bermain-main tersebut. Alhamdulillah  


31 Desember 2011

Muhasabah yang telah berlalu, bertekad lebih baik untuk tahun yang akan datang

Pergantian tahun sering dipakai ajang bagi masyarakat untuk melakukan pesta yang sebenarnya lebih kepada pemborosan dan kurang bermanfaat. Betapa tidak, sementara masih banyak saudara-saudara kita yang hidup dalam lilitan kemiskinan, mereka bahkan - kalau boleh dikata - belum tersentuh sama sekali oleh kita, bahkan pemerintah. Namun banyak dari kita malah dengan ringannya mengeluarkan rupiah untuk perayaan tahun baru membeli kembang api yang akan dinyalakan di pergantian tahun baru. Sementara untuk bersedekah saja berpikir tujuh kali untuk mengeluarakannya dan yang keluar adalah lembaran-lembaran yang nilainya kecil atau bahkan hanya recehan saja yang bisa meluncur. Bukankah lebih baik, dana kembang api tersebut diperuntukkan buat mengentaskan kemiskinan, membina mereka-mereka yang belum tersentuh tersebut.
 
Tahun baru lebih baik diisi untuk muhasabah diri yang jauh lebih bermanfaat daripada sekedar hura-hura dan akhirnya menyisakan banyak sampah-sampah menumpuk. Waktunya kita untuk muhasabah diri. Berapa banyak amal yang telah kita kumpulkan. Berapa banyak kesalahan yang telah kita lakukan. Bermanfaat kita bagi orang lain, buat keluarga (anak dan istri). Sementara waktu yang telah dijatahkan untuk kita berkurang 1 tahun. Kulit sudah semakin keriput. Rambut sudah semakin banyak beruban. 
 
Mumpung masih diberi waktu, marilah kita bertekad untuk memperbaiki diri dan memanfaatkannya untuk kebaikan dan tilak melakukan hal-hal yang sia-sia. Awal tahun hendaknya kita mantapkan niat untuk semakin baik dan semakin mendekatkan diri pada Yang Maha Esa untuk memperoleh ridho-Nya.

27 Desember 2011

Empati.....belum semua orang mengerti

Berbagai kasus "bentrokan" antara masyarakat dan aparat keamanan sangat "mengesankan". Betapa tidak, kejadian-kejadian seperti itu akhir-akhir ini kerap kali kita dengar. Belum lagi kasus MESUJI selesai, telah kita dengar kembali kejadian serupa di BIMA. Hal ini menunjukkan seberapa tinggi tingkat kedewasaan masyarakat INDONESIA ini dan juga seberapa tinggi kualitas aparat keamanan KITA.
Apakah mereka semua tidak terdidik....tidak juga, banyak dari mereka yang telah mengenyam pendidikan (bahkan sampai ke tingkat yang tertinggi). Apa yang salah pada, pada masyarakat kita, pada aparat keamanan KITA.  Mereka bisa baca dan bisa tulis, hanya saja belum menggunakan nalar dan pikiran serta nurani sebagai manusia. Mereka masih mementingkan kepentingan sendiri-sendiri, dan tidak pandai berempati. Jikalau keadaan seperti ini terus berlanjut, bagaimana INDONESIA bisa MAJU....
Untuk itu marilah KITA memperbaiki diri, menggunakan nalar dan pikiran KITA untuk KEBAIKAN dengan tidak mengabaikan hak-hak orang lain. Andaikan pribadi-pribadi orang-orang INDONESIA baik, maka kebaikan itu akan terhimpun dalam kebaikan yang lebih besar lagi hingga terciptanya bangsa yang baik pula.