31 Mei 2009

Kalau tidak terpaksa..... jangan tinggal anak sendirian di rumah....

Sabtu kemarin ketika pulang olahraga bulutangkis, aku terkejut oleh laporan anak laki-laki pertamaku yang masih kelas 2 SD bahwa pintu kamar tempat anakku tidur terkunci. Padahal kamar itu penuh dengan keperluan sekolah anak-anak, mul;ai dari baju sampai buku-buku dan peralatan sekolah lainnya. Mau marah, pintu sudah terlanjur terkunci, mau diam saja juga kesal. Tapi untung saja adaknya saat itu pada posisi di luar kamar, sehingga tidak terkunci di dalam dan harus menunggu sampai aku pulang main bulitangkis (laporan selengkapnya ada pada SI HANAN). Anak-anak....anak-anak...

Akhirnya harus berpikir keras, bagaimana caranya untuk bisa membuka pintu tersebut pada hari itu juga. Jangan sampai dibiarkan hingga hari senin .... gawat. Pertama-tama mempelajari kejadiaanya menurut cerita/laporan anak dan kemudian melihat apa yang ada di TKP dan kemudian memikirkan kemungkinan yang bisa dilakukan, baru mencoba segala kemungkinan itu mulai dari kemungkinan yang berpeluang paling besar untuk mengatasi masalah tersebut. Coba kemungkinan pertama gagal, berikutnya kemungkinan kedua dan seterusnya ......sampai berhasil. Ingat....ingat.... segala kesulitan pasti ada jalan keluarnya. Setelah kesulitan ada kemudahan dan disaat kemudahan itu kita dapatkan, kita akan dapat merasakan kepuasan yang luar biasa.

Singkat cerita akhirnya dalam waktu sekitar 2 jam pintu kamar anakku terbuka juga. Dengan kejadian ini, semoga para orang tua atau pembaca(kalau ada yang membaca) dapat ambil pelajaran, kalau tidak terpaksa jangan meninggalkan anak-anak kita yang masih anak-anak di tinggal sendirian di rumah tanpa ada orang dewasa yang bisa mengarahkannya. KAlaupun terpaksa ditinggalkan juga, harus disingkirkan barang-barang yang dapat membahayakan untuk menghindarai hal-hal yang tidak diinginkan.







Tidak ada komentar: