09 Februari 2010

Berusahalah menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain....

Bulan ini aku baca majalah Sahid, diantara artikel yang menarik bagiku adalah yang membahas tentang manfaat seseorang bagi orang lain. Intinya semua orang itu ada manfaatnya bagi orang lain, hanya saja seberapa besar kemanfaatan itu tergantung padi diri masing-masing orangnya. Makanya ada hadits yang kurang lebih menyatakan "sebaik-baiknya orang adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain"

Pada perjalananku balik ke Jakarta hari minggu kemarin (setelah mudik hari jum'at ke kotaku,purworejo) kebetulan di kereta, aku duduk di samping seorang nenek yang berusia 65 tahun. Nenek itu ingin diajak ke Jakarta oleh anaknya yang semuanya tinggal di Jakarta. Sebenarnya nenek itu tidak ingin ke Jakarta, tapi apa boleh buat karena anak2 nenek itu yang jumlahnya 5 orang sangat mendesak.

Selama di perjalanan nenek itu dengan semangatnya menceritakan tentang kematian suaminya yang sudah berlalu 1 tahun dan juga tentang kejadian kematian cucunya sebelum suaminya meninggal. Dengan diiringi kesedihan dan keluarnya air mata, nenek itu masih tetap bersemangat untuk menceritakan detil kejadian kedua kematian itu, walau disela-sela ceritanya, nenek itu sering ditegur oleh anaknya agar tidak mengingat-ingat kejadian itu lagi. Nenek itu tetap melanjutkan ceritanya. Ia sangat terkenang akan suami dan cucunya itu, walau sudah sekian lama kejadian itu telah berlalu.

Dengan cerita si nenek itu, aku jadi lebih bisa memahami, betapa sedihnya bapakku ketika ibuku meninggal sekitar 40 hari yang lalu. Sebenarnya bukan hanya bapakku saja yang sedih, kami anak-anaknya semua juga sedih. Kematian Ibu sangat mendadak, dan membaut kami terkejut semuanya(karena tanpa sakit sedikitpun). Dengan cerita nenek itu, setidaknya dapat menggambarkan bahwa yang paling merasa sedih dan kehilangan adalah pasangannya(suami/istri).

Di sini , dengan mendengarkan cerita nenek itu ternyata terdapat beberapa manfaat diantaranya: nenek itu menjadi lega dengan menceritakan kisahnya tersebut sehingga beban di dadanya dapat terkurangi (plong= ada yang mau mendengarkan ceritanya), selain itu juga bermanfaat bagiku untuk perbandingan akan kesdihan bapakku yang baru 40 harian ditinggal ibuku. Jadi dengan aku mendengarkan kisah sedih nenek itu, berarti aku telah memberikan manfaat bagi si nenek dan juga si nenek juga memberikan manfaat bagiku dengan berbagi cerita dan pengalamannya. Oleh karena itu marilah kita semua untuk saling berlomba-lomba dalam memberikan manfaat kepada orang lain, sehingga keadaan bisa menjadi lebih baik.

Tidak ada komentar: